winteru.com - Cerita di episode sebelumnya.... Kerem kembali mendatangi Shehrazat dikantornya. Shehrazat sangat marah melihat Kerem ada kantornya lagi. Kerem menjelaskan bahwa dia datang untuk minta maaf pada Shehrazat. Kerem mengaku dia sudah melakukan kesalahan pada sahabat baiknya. Kerem juga mengatakan Erdal sudah menipu Bennu dan itu membuat Kerem yakin kalau Erdal juga melakukan itu semua pada Onur. Itu lah yang membuat dia sadar Onur bukan laki-laki seperti perkataan Jale waktu itu. Hal yang lebih penting ingin disampaikan Kerem adalah bahwa Bennu malam itu sudah mengetahui perasaan Kerem pada Shehrazat. Shehrazat sangat terkejut mendengar perkataan Kerem. Kerem juga mengatakan kalau ternyata Bennu sudah lama tau tapi baru malam itu dia mengatakannya.
Bennu berdiam diri dirumahnya, dia tidak mau bekerja
dan tidak mau bicara pada siapapun termasuk Kerem. Kerem terus-terusan
menghubungi Bennu, Bennu menangis dikamarnya. Bennu tidur dengan berselimut,
Kerem menghubungi Bennu tanpa henti membuat Bennu semakin hancur hatinya. Bennu
akhirnya mengalah dan menjawab telpon Kerem.
Bennu berteriak menjawab telpon Kerem. Kerem ingin
bicara dengan Bennu, Bennu menolak karena dia tidak ingin bicara lagi dengan
Kerem. Bennu mengatakan dia sedang tidak ingin bicara dan sudah tidak ada lagi
yang harus dibicarakan. Kerem menuntut ingin bicara dengan Bennu karena mereka
belum bicara sedikit pun. Bennu mengatakan untuk apa bicara karena hasilnya
akan sama saja. Bennu juga mengatakan dia tidak ingin bicara lagi karena
perpisahan itu sudah terjadi. Bennu mematikan telponnya. Bennu menangis histeris
sendirian dikamarnya. Sangat hancur hati Bennu karena Kerem mencintai sahabat
baiknya sendiri.
Kerem berada dicafe, tak lama kemudian Bennu pun
datang. Kerem menyambut Bennu dan mengajaknya duduk. Kerem memuji Bennu sangat
cantik malam itu.
Onur dan Shehrazat mendatangi rumah Feride. Feride
menyambut kedatangan Onur dan Shehrazat. Feride bahkan memeluk Shehrazat.
Shehrazat membawa bunga untuk Feride. Feride bertanya kemana Kaan. Shehrazat
memberitahu kalau Kaan sedang bersama neneknya. Feride lalu mengajak Shehrazat
dan Onur masuk untuk makan malam.
Kerem berterimakasih karena Bennu datang. Kerem
mengatakan kalau Bennu marah padanya. Bennu lalu berkata dia tidak marah tapi
dia terluka. Kerem menjelaskan bahwa dia sudah mengalami pengalaman dan dia
sudah sadar. Bennu mengatakan Kerem sudah terlalu sering melakukan itu tapi
Bennu lah yang salah karena selalu memaafkan Kerem. Kerem bertanya kalau Bennu
sudah lama tau mengenai Shehrazat. Bennu ingin menyudahi pembicaraannya dengan
Kerem.
Feride mengatakan kalau dia mengira Kaan akan datang.
Feride ingin dekat dengan Kaan, Onur menjawab Kaan, anaknya sangat mudah dekat
dengan orang. Feride terkejut karena Onur menyebut Kaan sebagai anaknya. Feride
lalu berkata jika Kaan adalah anaknya Onur, berarti Kaan juga adalah cucunya.
Diperjalanan pulang, Onur mengatakan ada hal aneh yang
terjadi. Onur berkata “Kerem mendatangiku tadi dikantor”. Shehrazat
membenarkannya dan berkata kalau Kerem juga mendatanginya tadi. Shehrazat
mengatakan kalau Kerem datang untuk meminta maaf pada Shehrazat. Onur juga
berkata Kerem meminta maaf padanya tadi. Lalu Shehrazat mengatakan Kerem
memberitahunya bahwa Bennu sudah mengetahui bahwa Kerem mencintai Shehrazat.
Onur sangat emosi dan kesal karena semua orang tau bahwa Kerem mencintai
Shehrazat tapi semua orang merahasiakannya.
Sedangkan dicafe, selang beberapa lama, Kerem mulai
bingung karena Bennu tidak kunjung kembali ke tempat mereka sedangkan tasnya
ada dimeja. Kerem mencari Bennu di toilet tapi Bennu tidak ditemukan. Kerem
juga bertanya pada pelayan dan penjaga keamanan dimana Bennu tapi tidak ada
yang tau. Kerem pergi membawa tas Bennu dan mencoba menelponnya tapi ponsel
Bennu ada didalam tas Bennu yang dibawa Kerem.
Sedangkan dirumah Burhan, Fusun masih bersikap tidak
baik pada Kaan. Dia selalu mengatakan kalau Kaan adalah pangeran dan putra
kesayangan. Fusun juga berkata apa Kaan akan tidur dirumah mereka. Tak lama,
Onur dan Shehrazat datang ingin menjemput Kaan.
Keesokan harinya, Kerem mendatangi rumah Bennu. Melek yang
membuka pintu, Kerem bertanya apa Melek tau dimana Bennu. Melek mengakui bahwa
dia tidak tau dan mengira Bennu ada bersama Kerem semalaman. Melek mengajak
Kerem masuk dan bicara sedangkan Burak ada dikamar Melek karena mereka
semalaman bersama.
Dikantornya, Shehrazat keluar bersama Kaan. Kaan
melihat Onur datang dan berlari menyebrang ke arah Onur. Onur langsung memeluk
Kaan dan meminta Kaan hati-hati dan tidak menyeberang sembarangan. Onur
membukakan pintu, Shehrazat terkejut karena Onur sudah menyiapkan bangku khusus
untuk Kaan agar dia aman. Shehrazat sangat terkagum pada Onur yang sangat
menyayangi Kaan.
Kerem dan Melek bicara dikantor. Kerem menunggu Melek
yang menghubungi pamannya mencari tau dimana Bennu berada. Saat Kerem dan Melek
bicara, Burak muncul menghampiri Melek dan menyapa Melek dengan sebutan sayang.
Kerem lalu meminta Melek memberitahunya jika ada kabar dari Bennu. Setelah
Kerem pergi keruangannya, Melek marah pada Burak karena melakukan hal itu.
Melek tidak ingin ada hubungan dengan Burak, disamping itu kakaknya sedang
menghilang saat ini. Burak juga berkata dia tidak ingin menjalin hubungan dengan
cinta.
Diruangannya, Kerem bertanya pada Nurhayat apakah Onur
sudah datang dan Bennu apakah sudah menelpon. Nurhayat memberitahu Kerem kalau
Onur belum datang dan Bennu juga belum ada menelpon ke kantor. Lalu Burak masuk
dan bertanya kapan dia mendapatkan ruangan sendiri. Kerem meminta Nurhayat
keluar dan menutup pintu. Kerem meminta penjelasan Burak apa hubungannya dengan
Melek. Kerem tau sifat Burak dan dia tidak ingin Melek, yang bagaikan malaikat
disakiti oleh Burak. Burak mengatakan kalau Melek tidak seperti malaikat sesuai
yang dipikirkan oleh Kerem. Kerem menuntut penjelasan namun Burak tidak ingin
menjelaskan lebih lanjut dan pergi.
Onur dan Shehrazat mendatangi klinik dokter mata.
Ternyata hari itu Kaan menjalani pemeriksaan dokter mata. Onur memeluk Kaan
saat Kaan menjalani pemeriksaan. Onur memuji Kaan adalah anaknya yang sangat
pintar.
Ali Kemal bicara dengan ayahnya, Burhan. Ali Kemal
mengatakan kalau dia sempat bertemu dengan Cansel. Tapi saat Cansel melihatnya,
Cansel langsung pergi dan naik bus. Burhan bertanya apa Ali Kemal tidak
berpikir kemana arah bus itu pergi. Ali Kemal mengakui bahwa dia tidak sampai
memikirkan sejauh itu.