winteru.com - Cerita di episode sebelumnya.... Keesokan harinya, Semih terbangun dari tidurnya. Semih
melihat uang yang dimiliki sudah tinggal sedikit, Semih tinggal disebuah hotel.
Sedangkan Kerem datang kerumah Semih dan yang membuka pintu adalah orang lain. Kerem
menanyakan dimana Semih, laki-laki itu menjelaskan kalau rumah ini adalah
rumahnya dan Semih selama ini memang tinggal disini. Kerem balik bertanya apa
Semih selama ini menyewa pada laki-laki itu. Dia menjelaskan kalau Semih sudah
seperti saudaranya sendiri bukan sebagai penyewa. Semih menolak untuk tinggal
bersamanya dan malah pergi dari rumah ini namun dia tidak tau kemana Semih
pergi dan tinggal saat ini.
Kerem yang tidak menemukan Semih dirumahnya langsung
menghubungi ponsel Semih namun Semih tidak mau menjawab telponnya. Kerem pulang
dengan perasaan kecewa. Sedangkan ditempat lain, Burak dan Sezen sedang makan,
Sezen terlihat kesal wajahnya. Saat didesak, Sezen menjawab dengan kesal kalau
Melek selalu menghubungi Sezen dan menghina Sezen. Burak yang emosi langsung
mengambil ponsel Sezen dan menghubungi Melek.
Burak sangat marah karena Melek menghubungi Sezen. Burak menghina
Melek dan meminta Melek berhenti menghubunginya. Burak juga mengatakan kalau
Melek bukan perempuan terhormat dengan cara dia seperti ini. Burak sudah
memutuskan Melek namun Melek masih saja mengganggu hidupnya dan juga Sezen.
Melek terlihat sampai menangis dan tidak bisa bicara sepatah kata pun dan hanya
mendengarkan perkataan Burak yang kasar. Saat itu, Melek sedang dirumah Bennu
dan Kerem. Burak sangat menyakiti hati Melek.
Melek menangis, Bennu berusaha menenangkan. Bennu lalu
mengatakan pada Kerem apa dia sudah mendengar bagaimana kasarnya adiknya pada
Melek. Kerem sudah tidak tahan lagi dengan semua desakan dari Bennu hingga
disalah-salahkan kalau dia tidak sensitif dan peduli atas apa yang dirasakan
Melek karena ulah Burak dan juga Sezen. Bennu dan Kerem bertengkar karena Kerem
tidak mau disalahkan lagi, Kerem lalu berjalan sambil mengatakan kalau tidak
ada lagi ketenangan dan waktu sebentar saja untuk Kerem bisa duduk tenang
dirumahnya. Kerem pergi dan meninggalkan Bennu yang menenangkan Melek.
Diruang tamu, Nilufer dan Kaan sedang bermain bola sedangkan
Onur dan Shehrazat duduk santai disofa sambil membaca koran dan memasang foto
dibuku album. Shehrazat mengingatkan anak-anaknya agar tidak bermain diruangan,
namun Kaan dan juga Nilufer tidak menghiraukan. Beberapa saat kemudian, lemparan
bola Liliput meleset dan tepat mengenai vas kristal didepan Shehrazat. Onur yang
saat itu sedang membaca koran kaget, sedangkan Shehrazat langsung menaruh album
fotonya dan memarahi Kaan, lalu Nilufer langsung minta maaf namun Shehrazat
malah mengatakan kalau dengan maaf tidak akan menyelesaikan masalahnya.
Sambil memunguti pecahan vas dilantai, Shehrazat masih
marah-marah. Nilufer yang sedih karena bentakan Shehrazat langsung berlari
disusul oleh Kaan yang tidak mau melihat Nilufer sedih. Onur beranjak dari tempat
duduknya bermaksud memperingatkan Shehrazat, Onur menegur Shehrazat untuk tidak
membentak anak-anak hanya karena sebuah vas. Shehrazat langsung naik emosinya
dan malah mengatakan kalau Onur memanjakan anak-anak dan jika Onur mau
Shehrazat menjadi ibu Nilufer maka Onur harus membiarkan Shehrazat mendidik
Nilufer sama seperti dia mendidik Kaan. Shehrazat menuduh Onur sepertinya menganggap
Shehrazat membedakan kasih sayang antara kedua anaknya. Onur menolak untuk
bicara lebih dan akan berbicara lagi jika Shehrazat sudah tenang.
Setelah membereskan pecahan vas, Shehrazat menemui Nilufer dikamarnya,
dia berusaha membujuk Nilufer yang masih merasa sedih dan marah padanya. Shehrazat
minta maaf pada Nilufer karena sudah memarahinya seperti tadi. Shehrazat
mengatakan kalau dia tiba-tiba saja emosi seperti dan bertanya apa Nilufer mau
memaafkan Shehrazat. Nilufer lalu tersenyum dan mengatakan kalau dia memaafkan
ibunya itu. Disaat yang sama, Kaan datang dan menanyakan kenapa Shehrazat tidak
memanggilnya. Shehrazat mengajak Kaan
bergabung dan memeluk kedua anaknya itu. Shehrazat lalu membacakan dongeng
sambil memeluk mereka.
Dilain tempat, Kerem sedang berada dirumah Edha. Kerem
datang untuk mengambil data pekerjaannya lalu mereka sempat berbincang-bincang
mengenai Edha dan Shehrazat. Edha memberitahu Kerem kalau dia dulunya pernah
satu sekolah dengan Shehrazat. Edha memuji Shehrazat adalah wanita yang sangat
pintar. Kerem menanyakan jika memang benar begitu kenapa Shehrazat seperti
tidak mengenali Edha. Edha menjawab mungkin karena sudah lama, Shehrazat tidak
mengingatnya apa lagi saat itu, Shehrazat berada dikelas 3 dan Edha dikelas 1.
Tugce lalu datang membawakan minum untuk Kerem namun Kerem menolak dengan
alasan dia harus pulang segera dan dia tidak mau membiarkan Bennu lama
menunggunya dirumah. Kerem lalu membereskan semua berkas-berkasnya dan pamit
pulang.
Dirumah, Shehrazat tertidur sambil memeluk Nilufer dan Kaan
dikamar Nilufer. Onur datang dan masuk
ke kamar Nilufer. Onur memandangi Shehrazat tidur dengan memeluk kedua anaknya
yang sudah tidur pulas. Pelan-pelan Onur membangunkan Shehrazat dengan
mengusap-usap pipinya. Onur bertanya mengapa Shehrazat tidur dikasur Nilufer.
Shehrazat pun berkata kalau Nilufer meminta Shehrazat menemaninya tidur disini.
Onur tersenyum senang dan bertanya kenapa Shehrazat tidak menanyakan kemana
saja Onur tadi. Onur menjelaskan kalau dia tadi berkeliling lalu Shehrazat
bertanya apa Onur sudah tenang. Onur tersenyum karena Shehrazat menggodanya dan
meminta Shehrazat kembali ke kamar mereka sedangkan Onur menggendong dan memindahkan
Kaan ke kamarnya sendiri.