Tuesday, July 7, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 144 - Bagian 1

Winteru Arzu telah melewati masa kritisnya, tak lama kemudian dia sadar. Semua keluarga termasuk Gonca, Seyda dan Melih berada disana. Tugce menyapa ibunya, Aliye dan Ipek menanyakan apakah Arzu baik-baik saja. Arzu "Dimana aku? Kalian siapa?". Dokter mengatakan bahwa luka di kepala Arzu sangat fatal dan mengakibatkan Arzu kehilangan ingatannya dan mungkin saja selamanya Arzu tidak akan mengingat apa-apa.

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 144 - Bagian 1

Kenan meminta Salim mengantar Aliye dan Ipek pulang, sebelumnya Seyda dan Gonca juga sudah pulang membawa Tugce. Kenan menunggui Arzu dirumah sakit karena keesokan harinya Arzu sudah diizinkan pulang. Kenan duduk bersama Melih di cafe rumah sakit sambil berbincang-bincang, saat akan membayar makanan, Kenan tidak menemukan dompetnya didalam sakunya. Melih bertanya "Ada apa Kenan?". Kenan "Sepertinya dompetku tertinggal dikamar Arzu". Melih "Kalau kau mau, kita bisa melihatnya kedalam, aku juga ingin melihat nyonya Arzu terlebih dahulu sebelum pulang". 

Arzu terbangun dari tidurnya, dia menemukan dompet tergeletak dilantai. Arzu mengambil dompet itu dan menemukan selembar foto perempuan (Melek) didalam dompet itu. Arzu mengambilnya dan memandangi foto tersebut. Tepat saat itu, Kenan dan Melih tiba dan membuka pintu kamar Arzu. Kenan melihat Arzu memegang dompet dan sebuah foto. Kenan tau persis foto siapa itu. Arzu berbalik dan menoleh pada Kenan dan Melih. Kenan dan Melih yang sama-sama menyimpan perasaan ragu akan kebenaran bahwa Arzu kehilangan ingatannya dengan bingung memandangi Arzu. Ingatkah Arzu pada foto itu dan siapa perempuan di foto itu. 

Arzu "siapa wanita ini? apa dia istrimu?". Kenan tampak bingung karena sikap Arzu tidak mengenali Melek. Kenan "kau harus istirahat" sambil mengambil dompet itu dari tangan Arzu. Arzu "ini istrimu?". Kenan "bukan siapa-siapa, lebih baik kamu istirahat kembali". Arzu tersenyum lalu kembali ke tempat tidurnya. Kenan memandang Melih dengan bingung, Arzu benar-benar tidak marah melihat foto itu. Mereka sama-sama bertanya dalam hati "Apakah Arzu benar-benar kehilangan ingatannya?" 

Aliye duduk termenung sendiri diruang keluarga rumahnya. Salim yang baru saja pulang melihat Aliye sendiri langsung menghampiri ibunya itu. Aliye "Kau sudah pulang sayang?". Salim "ibu kenapa sendirian disini? Ibu tidak tidur?". Aliye "ibu tidak bisa tidur, apa lagi yang terjadi pada keluarga kita". Salim "sudahlah ibu". 

Arzu "maaf, aku harap, aku tidak salah bicara". Kenan "kau tidak perlu minta maaf". Arzu "pikiranku kosong, aku merasa takut, aku minta maaf jika sikapmu membuat kalian sedih". Kenan "sudahlah, lebih baik kau tidur". Arzu "selamat malam".

Kenan keluar ruangan bertemu dengan Melih. Melih "kau baik-baik saja?". Kenan "entahlah, ternyata semuanya lebih serius dari yang kuduga". Melih "kau harus kuat Kenan, demi Tugce".

Erkut "kau ke kantor polisi?". Murat "aku tidak tau lagi paman apa yang harus aku lakukan. polisi itu berbohong". Erkut "maksudmu?". Murat "polisi bilang, seyda itu penipu, penipu uang". Tiba-tiba Veysel muncul dan memukul Murat mendengar perkataan bahwa Seyda adalah penipu. Erkut membantu memisahkan Veysel dari Murat. Murat dipukul habis-habisan oleh Veysel lalu Veysel pergi meninggalkan Murat dan Erkut. Erkut membantu Murat dan berjanji akan mencari tau mengenai Seyda demi Murat. Murat termakan perkataan Erkut dan merasa bangga padanya.

Melih "istri pertamamu?". Kenan "iya hanya ini yang tersisa untukku". Melih "kau masih bertemu dengannya?". Kenan hanya diam saja. Melih "Apa kau tau bagaimana kabarnya?". Kenan "sudah terlambat saat ini, kami sudah memiliki kehidupan yang berbeda". 

Tugce bermimpi buruk mengenai ibunya. Tugce terbangun dan Ipek menenangkannya. Tugce meminta diantarkan ke rumah sakit. Ipek "ini sudah malam sayang". Tugce "telvonkan ayah bi". Ipek "baiklah sayang". Ipek menghubungi Kenan karena Tugce mau bicara. Tugce menangis dan menceritakan mimpi buruknya mengenai ibunya. Kenan menenangkan Tugce dan mengatakan ibunya akan pulang besok.

Keesokan harinya, Gonca membersihkan kamar Arzu. Aliye dan Ipek mengawasi Gonca dan mengingatkan untuk merawat Arzu dengan baik. Ipek "semoga saja setelah dia pulang, dia akan mengingatnya". Tugce masuk dan menanyakan apakah ibunya akan ingat dia nantinya. Ipek memberi pesan agar Tugce tidak banyak bertanya dulu saat ibunya pulang nanti.

Melek duduk diruang santainya, Zeynep menghampiri Melek. Zeynep "si kecil belum bangun?". Melek "kau sangat menyayanginya, kau menjadi penghibur dan pelindung kami". Melek mendoakan agar Zeynep selalu bahagia dan tidak pernah berpisah dengan adiknya.

Arzu sampai dirumah dan disambut oleh semua orang dirumah. Arzu mengenalkan diri saat disambut mereka. Tugce mengajak ibunya jalan-jalan tapi dilarang oleh Aliye karena Arzu lebih baik dibawa ke kamarnya untuk beristirahat. Setelah dibawa ke kamar, Kenan meminta semuanya keluar membiarkan Arzu beristirahat.

Murat menunggu kedatangan Erkut, Erkut tiba dan memberitahu bahwa Seyda berada di Ismir. Murat ingin menyusul Seyda tapi Murat tidak memiliki uang, Erkut memberikan uang untuk ongkos perjalanan Murat ke Ismir menemui pujaan hatinya.

Arzu "aku tidak ingat apa-apa. Apa aku kecelakaan? atau aku dipukul orang?". Kenan "sudah lah, kau masih lemah lebih baik kau istirahat dulu". Tiba-tiba Gonca datang dan ingin menemui Arzu. Kenan juga ingin pergi, Kenan meminta Gonca masuk menemani Arzu. Gonca meminta Arzu bicara saja karena tidak ada yang mendengarkan. Arzu "aku tidak mengerti maksudmu?". Gonca "kita saling menjaga rahasia nyonya". Arzu "Aku tidak mengerti". Gonca "ternyata nyonya memang kehilangan ingatannya". Gonca menawarkan untuk mengambil obat Arzu. Arzu menolak dan ingin mengambilnya sendiri. Sikap Arzu benar-benar berubah drastis, Arzu terlihat lebih sopan.

Melih datang mengunjungi Melek, Elif menyambut Melih "Paman Melih". Melek "kami sudah mendapatkan pekerjaan baru". Melih "benarkah?". Melek "restoran tempatku mengirim makanan biasanya, menawarkanku pekerjaan, aku akan kesana membawakan barang-barang ini". Melih "ayo lah biar aku antar". Awalnya Melek menolak, Elif membujuk ibunya ikut, akhirnya Melek menyerah dan mau diantar oleh Melih. Kelanjutannya...
Disqus Comments