Sunday, January 31, 2016

Sinopsis Drama Turki Cansu dan Hazal Season 2 Episode 1

winteru.com - Dilara yang baru saja tiba di rumahnya. Bersamaan dengan itu, Gulseren mengajak Cihan membawa Hazal pergi keluar. Gulseren mengatakan Hazal bosan sebab terkurung terus di rumah. Cihan setuju. Cocok saat itu, Dilara masuk ke rumah. Cihan serta Gulseren terkejut dengan kepulangan Dilara. Begitu pun Dilara, ia terkejut menonton Gulseren ada di rumahnya.

Sementara itu di dermaga, Hazal menyuruh perawatnya memutar kursi rodanya sebab ia merasa terkena sinar matahari. Perawat pun memutar kursi roda Hazal serta tidak lupa mengunci kursi roda Hazal. Hazal lalu menyuruh perawatnya mengambil kacamatanya.

Dilara serta Cihan berdebat.. Cihan mengatakan Gulseren ada di rumah mereka sebab permintaan Hazal. Tapi Dilara terus saja marah. Dilara yakin Cihan serta Gulseren sama2 bahagia sebab dapat bersama. Dilara lantas mengusir Gulseren. Gulseren yang kesal hendak pergi tetapi Cihan menahannya. Dilara pun terus marah. Cihan kekeuh tidak ingin Gulseren pergi, Akhirnya, Dilara yang pergi. Gulseren mengejar Dilara. Tetapi lagi2 Cihan menahan Gulseren. Cihan serta Gulseren lalu saling bertatapan. Cocok saat itu, mereka mendengar teriakan Hazal minta tolong. Saat hendak masuk ke dalam, mobil Dilara meledak. Cihan serta Gulseren sama2 terkejut menontonnya.

Gulseren masuk ke rumah, sedang Cihan menuju ke atas. Cihan menanyakan Dilara pada Hazmy. Cansu yang hendak masuk ke kamarnya mendengar teriakan Hazal. Cansu pun segera berlari ke jendela. Betapa kagetnya Cansu menonton Hazal yang megap2 di lautan. Cansu pun langsung berlari keluar. Sementara Gulseren terkejut menonton Hazal di laut. Tanpa pikir panjang, Gulseren melompat ke laut untuk membantu Hazal. Cansu pergi ke Cihan. Ia memkabarhu Cihan ttg Hazal yang jatuh ke laut. Cihan pun langsung melompat ke laut untuk membantu Hazal. Hazal terus meronta2, tetapi tidak berapa lama kemudian Hazal telah tidak bergerak. Cihan serta Gulseren akhirnya sukses menemukan Hazal.

Hazal tidak sadarkan diri. Cihan, Gulseren serta Cansu sangat cemas menonton Hazal. Cihan mencoba menyadarkan Hazal dengan menekan2 dadanya. Serta Gulseren memberbagi CPR pada Hazal. Berbagai menit kemudian, Hazal bereaksi. Cansu, Cihan serta Gulseren pun luar biasa napas lega. Petugas medis pun datang. Hazal langsung digotong menuju ambulance.Sementara di depan rumah Gurpinar, telah terpasang garis polisi. Orang2 berkerumun menonton yang terjadi.

Dilara ada di kafe. Ia berbincang dengan Solmaz. Di tengah2 pembicaraan, Dilara ditelpon Hazmy. Dilara pun kaget mengenal yang terjadi di rumahnya dari Hazmy. Dilara panik serta menanyakan Cihan. Hazmy memkabarhu Cihan baik2 saja. Usai bicara dengan Hazmy, Dilara langsung pulang. Solmaz ingin mengejar Dilara, tetapi tidak sehingga lantaran ingat Alper yg memasang bom itu.

Di jalan, Dilara mencoba menelpon Cihan, tetapi tidak diangkat. Handphone Cihan saat itu tertinggal di ruang baca. Dilara pun terus cemas. Dilara lantas menyuruh sopirnya supaya menyetir dengan cepat. Dilara kemudian menelpon Cansu. Dilara kaget saat Cansu bilang ttg Hazal. Sementara Ozan tetap meringkuk di sel.

Nuray sedang berdebat dengan Keriman. Di tengah perdebatan, telepon rumah berbunyi. Keriman menangis saat tahu yang terjadi dengan Ozkan. Keriman pun langsung pergi dari rumah.

Hazal telah dibawa pulang ke rumah. Cihan menggendong Hazal masuk ke rumah. Para wartawan berkumpul di depan rumah Cihan. Cansu menyapa Hazal dengan ramah. Tetapi Hazal membalas sapaan Cansu dengan jutek. Gulseren pun langsung membawa Hazal ke kamar. Di kamar, Cansu mencoba bersikap ramah pada Hazal tetapi lagi2 Hazal bersikap jutek pada Cansu. Cansu pun akhirnya keluar dari kamar Hazal. Cihan ikut keluar. Diluar, Cihan memarahi perawat Hazal.

Keriman tiba di rumah sakit.. Ia menangis serta memeluk Engin. Tetapi begitu Engin mengatakan sesuatu ttg kondisi Ozkan, Keriman terus cemas.

Cansu membawakan pakaian ganti untuk Gulseren. Sementara Gulseren mengganti bajunya, Cansu menemani Hazal. Cansu ingin berbicara pada Hazal tetapi belum pernah Cansu bicara, Hazal telah bicara duluan dengan nada ketus. Cansu pun langsung sedih dgn kata2 Hazal. Tidak lama kemudian, Gulseren datang. Gulseren langsung mengelus serta mencium Hazal. Cansu yang menonton itu pun sedih. Cansu masuk ke kamarnya dengan wajah sedih serta sedih.

Dilara tetap terjebak kemacetan. Dilara akhirnya dapat bicara dengan Cihan. Dilara lega seusai Cihan memkabarhu kondisi di rumah telah membaik. Usai bicara dengan Dilara, Cihan langsung ke ruang bacanya menemui petugas kepolisian. Sementara Dilara akhirnya turun dari mobilnya serta pulang dengan taksi. Sedangkan Rahmi sedang bermain judi dengan kawan2nya.

Gulseren sedang mengusap2 kaki Hazal. Saat teringat Hazal yang tercebur ke laut, Gulseren menangis. Hazal sedih menonton Gulseren. Gulseren kemudian mengatakan sesuatu pada Hazal. Seusai itu mereka berpelukan. Sementara di kamarnya, Cansu menangis. Emine lah satu2nya org yg menghibur Cansu.

Gulseren kembali mencium kaki Hazal. Air mata Gulseren jatuh tentang kaki Hazal. Tiba2 saja, kaki Hazal dapat digerakkan. Hazal terkejut menontonnya. Tetapi semacamnya Hazal berusaha menyembunyikan faktor itu dari Gulseren. Memang saat Gulseren mau menyentuh kaki Hazal, Hazal melarangnya. Gulseren kemudian keluar dari kamar Hazal. Begitu Gulseren keluar, Hazal mencoba menyentuh kakinya dengan suatu  pulpen. Hazal menusuk2 kakinya dengan pulpen tersebut. Ia luar biasa napas lega sebab mulai dapat merasakan kakinya.

Di luar, Gulseren gemetaran. Ia histeris begitu teringat Hazal yang tercebur ke laut. Cansu datang serta menyelimuti Gulseren. Cansu juga memeluk Gulseren. Gulseren terus menangis teringat faktor itu. Sementara Cihan di ruangannya sedang menonton video CCTV pelaku peledakan mobilnya tetapi sayangnya si pelaku menyemprotkan cat ke kamera CCTV sebelum meperbuat aksinya.

Cansu tetap mencoba menenangkan Gulseren. Tidak lama, Cihan datang. Cansu langsung pergi begitu Cihan datang. Gulseren menangis. Cihan mencoba menenangkan Gulseren. Cocok saat itu Dilara pulang. Dilara masuk ke rumahnya dengan wajah cemas. Sementara di dalam, Cihan menatap Gulseren dengan lembut. Mereka juga saling berpegangan tangan.  Dilara pun datang serta terkejut menonton Cihan serta Gulseren saling berpegangan tangan. Gulseren terkejut menonton kedatangan Dilara. Cihan pun langsung melepaskan Gulseren. Cansu datang membawakan air minum untuk Gulseren. Dilara marah serta langsung pergi. Cihan menyusul Dilara. Cihan membahas semuanya pada Dilara tapi Dilara tetap marah pada Cihan. Dilara lalu pergi ke kamar Hazal. Cihan menyusul Dilara. Hazal mengatakan sesuatu pada Dilara sambil menangis. Dilara pun menenangkan Hazal.
Disqus Comments