winteru.com - Di rumah Emiroglu, terlihat ada beberapa hadiah yang
terletak diatas meja makan untuk menyambut kedatangan Elif Emiroglu. Sedangkan
Arzu hanya berdiri menatap Aliya yang duduk dikursinya sibuk dengan
hadiah-hadiah yang akan diberikan kepada Elif. Aliya mengeluarkan gaun kuning
untuk Elif sambil bicara sendiri dan juga mengeluarkan boneka barby untuk Elif.
Arzu terlihat mondar-mandir di sekitar meja makan, kemudian datanglah Kiraz
membawa hadiah-hadiah lain yang diletakkan di meja makan sambil melihat Arzu yang
tengah mondar-mandir. Kiraz lalu
menghampiri Aliya dan mengatakan sesuatu, tiba-tiba Kiraz menoleh ke arah Arzu
yang masih mondar-mandir. Aliya memberitahu Kiraz mengenai boneka barby yang
akan diberikannya untuk Elif sambil memuji-muji Elif.
Dalam perjalanan, Paman Efrus memanggil Elif dan bicara pada Elif, lalu Elif menggelengkan
kepalanya dan Paman Efrus kembali bicara dengan Elif seolah bercerita dan Elif
sedikit tertawa dan berkata dan Paman Efrus kembali melanjutkan ceritanya. Saat
tengah asyik bercerita, mobil yang Melih kendarai mulai tidak stabil dan Elif
kaget dan Paman Efrus berteriak memperingati Melih. Mobil pun kian melaju dengan
kencang, rem mobil blong, Elif semakin panik mobil terus melaju dengan kencang
dan tidak terkendali.
Di ruang santai, Melek sedang duduk di sofa sambil melihat
bingkai foto Elif dan Melek terlihat bersedih sambil mengusap foto Elif itu
lalu bingkai foto yang Melek pegang itu terjatuh bersamaan dengan suara mobil
Melih yang sepertinya terjatuh. Bingkai foto Elif itu hancur berantakan dan
Melek mulai resah. Ditempat lain, sebuah jalanan terlihat bekas jejak ban mobil
yang mengarah ke tebing lautan.
Seketika itu Melek berdiri dari duduknya lalu mondar-mandir
dengan perasaan yang tak enak dan air mata Melek pun menetes membasahi pipi saat
dirinya melihat bingkai foto Elif yang hancur berantakan itu.
Di meja makan,Tugce melihat-lihat hadiah yang ada di meja
makan lalu Tugce melangkah ke meja ruang tamu dan memegang kotak boneka barby sambil
merasa iri ingin memiliki hadiah itu. Kiraz dan Aliya berbicara mengenai hadiah
untuk Elif itu, Arzu yang sudah duduk di sofa hanya diam merengut. Kini giliran
Kenan yang mondar-mandir di dekat meja makan, seolah merasakan ada sesuatu yang
buruk menimpa Elif sama seperti yang Melek rasakan.
Kenan masih saja mondar-mandir di dekat jendela meja makan
menunggu kedatangan Elif dengan perasaan gelisah sedangkan Arzu masih saja duduk
di sofa ruang tamu dengan wajah merengut. Tugce sibuk melihat dan memegang satu
per satu hadiah untuk Elif sambil merasakan iri ingin memiliki semua hadiah
itu. Tugce terlihat kesal sambil melipat kedua tangannya di dada. Kenan masih
mondar-mandir sesekali melihat jam tangannya sedangkan Arzu masih diam merengut.
Ditempat lain tepatnya diatas tebing, terlihat seorang pria
sedang berbicara ditelepon dengan seseorang.
Di ruang tamu rumah Aliya, Tugce terlihat masih memegang
kotak hadiah, Arzu tiba-tiba batuk sedikit, seolah mengerti kode dari ibunya,
Tugce pun langsung menaruh hadiah itu dan bicara pada ibunya. Tugce terlihat mengeluh didepan ayah
dan ibunya lalu Arzu mengusap rambut Tugce dan menenangkannya. Saat itu,
handphone Arzu berdering, Arzu pun meminta Kiraz mengurus Tugce sedangkan dia
menjauh untuk menerima telpon. Arzu
mengangkat teleponnya, terdengar suara Necdet dari seberang memberitahu bahwa
rencana mereka berhasil. Arzu langsung tersenyum dan mengakhiri pembicaraannya
dengan Necdet. Arzu lalu terbayang saat dia berbicara ditelpon sebelumnya
dengan ayahnya mengenai siapa Elif yang sudah diketahui oleh Kenan bahwa Elif
adalah anak kandungnya. Arzu meminta bantuan pada ayahnya.
Arzu kembali ke meja makan dan berbicara dengan Aliya
mengenai kedatangan Elif. Arzu menyarankan Aliya menghubungi Melek menanyakan
Elif. Aliya lalu segera menghubungi Melek, mereka sempat berbicara panjang,
Melek memberitahu Aliya kalau Elif, Melih dan Paman Efrus sudah berangkat dari
tadi.
Setelah selesai bicara ditelpon dengan Aliya, Melek pun
langsung mencoba menghubungi Melih. Namun nomor telpon Melih tidak aktif, Melek
semakin cemas dan berdoa semoga mereka tidak apa-apa.
Dipinggir tebing, laki-laki tadi berbicara dengan polisi
yang sudah tiba dilokasi mengenai kecelakaan yang terjadi disana. Polisi itu
segera menghubungi markasnya memberitahu bahwa terjadi kecelakaan dilokasi mereka
berada.
Masih dikediaman Aliya, Kenan dan Aliya masih terlihat
gelisah menunggu kedatangan Elif. Sedangkan Arzu yang tau kejadian sebenarnya,
senyum senyum sendiri sambil bicara dalam hatinya.
Selim dan Zeynep dalam perjalanan menuju rumah, ditengah perjalanan
saat berbicara, mereka melihat dipinggir jalan sudah terbentang garis polisi dan
terlihat warga berkerumunan. Selim dan Zeynep saling bertanya-tanya apa yang
terjadi, Selim pun menghentikan mobilnya. Selim turun dan menanyakan apa yang
terjadi pada seorang polisi. Polisi memberitahu bahwa telah terjadi kecelakaan,
Zeynep lalu turun dari mobil mendekati Selim. Rekan polisi yang lain
menunjukkan sebuah tas anak-anak, Zeynep tiba-tiba terdiam merasa mengenali tas
tersebut adalah tas milik Elif. Zeynep memberitahu Selim mengenai tas tersebut.
Dipingir jalan,Zeynep membuka tas milik Elif lalu ia
mendapati topi kupluk milik Elif. Zeynep seketika itu juga langsung menangis
memegang topi kupluk Elif sambil berteriak memanggil Elif. Selim yang
mengetahui kondisi itu juga bersedih bicara pada Zeynep sedangkan Zeynep masih
terus menangis memegang tas dan topi milik Elif sambil bicara sangat sedih. Selim
bicara pada Zeynep dengan nada bicara yang meninggi seolah Selim juga merasakan
kesedihan yang teramat sangat. Zeynep masih sangat sedih dengan musibah ini
lalu handphone Zeynep berdering. Zeynep memberitahu Selim bahwa yang menelpon
adalah Melek. Zeynep tidak mengangkat telepon
itu karena merasa belum sanggup memberitahu Melek tentang apa yang terjadi. Selim
pun menangis menutupi wajahnya dengan tangannya.
Di ruang tamu, terlihat Kenan masih mondar-mandir sedangkan
Aliya kembali duduk ditempatnya bicara pada Tugce yang sedang asyik memainkan
rumah boneka milik Elif.
Di ruang santai, Melek duduk terdiam lalu handphonenya berdering,
terdengar suara Kenan yang bicara dari telpon. Kenan yang saat itu ada di dekat
pintu rumah bersama sang Ibu pun bicara dengan Melek lalu keduanya berbicara
via telepon namun tak lama,telepon pun usai.
Di dekat pintu, Aliya bicara pada Kenan dan Kenan juga
bicara sambil mencoba menelpon Melih namun nomor Melif tidak aktif. Kenan terlihat
kesal lalu bicara berdua dengan Aliya. Sedangkan dirumahnya, Melek sedang
mondar-mandir. Terlihat bingkai foto Elif yang jatuh masih tergeletak begitu
saja di lantai,kemudian Melek pergi dari rumah.
Dipinggir jalan, Zeynep masih duduk sambil menangis meratapi
Elif yang mengalami kecelakaan sambil Zeynep bicara dan Selim yang bersedih
memeluk Zeynep, lalu rekan polisi bicara pada ketua polisinya kalau ada satu
orang korban ditemukan. Zeynep dan Selim serta polisi pun segera berlari ke
tepi jurang. Terlihat polisi menyeret korban pertama yang mungkin tenggelam dan
diseret ke tepi laut. Zeynep langsung menyebut nama Melih, beberapa polisi
memeriksa kondisi Melih lalu tubuh Melih di tutupi kain kafan putih. Zeynep
kembali menangis sejadi-jadinya sambil bertekuk lutut bicara pada Selim dan
Selim pun menangis berteriak memanggil-manggil nama Melih.
Di meja makan, sudah banyak sekali hadiah-hadiah untuk Elif
dan Arzu berdiri melihat hadiah-hadiah itu sambil tersenyum. Kemudian, Kenan
menuruni anak tangga diikuti ibunya yang bicara padanya namun Kenan seolah tak
peduli. Saat Aliya memegang tangan Kenan,Kenan
langsung meminta Aliya melepaskan tangannya.
Kenan terlihat emosi karena Melih tak kunjung datang membawa Elif
anaknya. Aliya berbicara sambil memegang wajah Kenan berusaha menenangkannya.