winteru.com - Cerita di episode sebelumnya.... Shehrazat dan Onur menyalami tamu-tamunya, kemudian
melanjutkan dansa mereka sambil menyaksikan kemeriahan kembang api diudara.
Bennu dan Kerem pun menghampiri mereka dan tak ingin kalah, mereka pun ikut
berdansa disamping Onur dan Shehrazat. Acara tersebut semakin meriah dengan
adanya kembang api yang membuat suasana langit menjadi indah. Setelah lagu
selesai, semua orang memberikan tepuk tangan dengan meriah. Edha melihat dari
kejauhan dan bersumpah kalah kebahagiaan Shehrazat akan sampai disini saja.
Edha terlihat sangat kesal dan semakin dengki
dengan kebahagiaan Shehrazat.
Ditempat lain Sezen dan Burak sedang bahagia menjadi
pasangan suami istri. Sedangkan ayahnya Semih sedang bingung dan tampak
frustasi karena Sezen tidak menjawab telponnya sebelum ini. Tepat saat Sezen
bahagia memandangi buku nikahnya, ponselnya berdering dan Semih yang
menelponnya. Semih mengatakan kalau dia sangat cemas pada Sezen, Sezen meminta
Semih tidak memikirkannya karena apa yang dilakukan Sezen tidak akan membuat
Semih bisa memaafkannya. Sezen mengangkat telpon dari ayahnya dengan menangis,
sepertinya dia mengabarkan tentang pernikahannya.
Shehrazat menemui Feride dan Seval, Onur menerima ucapan
dari Kerem dan Bennu, tepat saat itu Semih menghubungi Kerem. Kerem menerima telpon dan menjauh dari
semua orang, Semih mengabarkan mengenai Sezen yang sepertinya terjadi sesuatu
padanya, dia terlihat cemas sedangkan
Kerem sangat terkejut dengan apa yang diberitahu oleh Semih. Semih meminta
Kerem datang kerumahnya melihat keadaan Sezen bahkan jika perlu, Kerem
mendobrak saja pintu rumahnya. Kerem menyetujuinya dan akan segera pergi. Bennu
yang melihat Kerem menjauh langsung menghampiri suaminya dan menanyakan apa
yang terjadi. Bennu sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Kerem. Kerem lalu
segera pergi meninggalkan acara dan meninggalkan Bennu yang masih bingung
dengan apa yang terjadi.
Bennu meyakinkan Onur kalau semuanya baik-baik saja saat
Kerem pergi meninggalkan acara Onur. Saat sedang bicara ditengah keributan, Shehrazat
berteriak memanggil Onur. Shehrazat berjalan dengan tergopoh-gopoh menahan
sakit. Shehrazat berteriak memanggil Onur, Shehrazat menangis dan berhenti, dia
melihat darah keluar dari dalam bajunya. Onur yang melihat Shehrazat menangis
langsung berlari menghampiri Shehrazat yang sudah terjatuh. Shehrazat menangis
memanggil Onur, sedangkan Onur terlihat sangat cemas dengan keadaan Shehrazat.
Beberapa hari kemudian, Onur berjalan didalam rumahnya
mendengar suara tawa Shehrazat bersama Kaan dan juga Nilufer. Onur menghampiri
mereka dan menanyakan apa yang terjadi. Shehrazat dan anak-anaknya sedang
membuat kue, mereka saling colek bahan kue bahkan Onur juga terkena. Onur
memberitahu Shehrazat kalau dia sudah membuat janji dengan dokter namun
perkataan Onur dihentikan Shehrazat karena dia tidak ingin mendengar semua hal
itu lagi. Mihriban datang dan menghampiri Shehrazat. Mihriban ragu dengan kepergiannya
untuk tour, namun Shehrazat meyakinkan kalau dia baik-baik saja. Mihriban pun
memeluk dan mencium Shehrazat serta anak-anak terlebih dahulu sebelum pergi.
Kerem dirumahnya masih membaca surat-surat dari Semih untuk
ibunya yang tidak pernah sekalipun dibalas oleh ibu kandungnya. Bennu
menghampiri Kerem dan memintanya untuk berhenti membaca semua surat itu. Kerem
marah karena Bennu ingin mengambilnya, Kerem menganggap selama ini Semih tidak
peduli pada anaknya namun ternyata ibunya sendiri yang tidak mau membalas surat
Semih. Lalu Kerem terdiam dan sepertinya teringat sesuatu. Tanpa mendengarkan
Bennu, Kerem pergi dengan membawa surat-surat itu.
Shehrazat dan Onur sudah pindah rumah dan memiliki rumah
yang besar dengan lingkungan yang sangat bagus. Shehrazat berterimakasih atas
apa yang sudah dilakukan Onur padanya dan semua yang diberikan Onur padanya. Mereka
terlihat semakin mesra dan romantis. Sedangkan Kerem baru saja tiba dirumah
Seval, Kerem menuntut penjelasan dari Seval mengenai surat ini. Karena didesak
oleh Kerem, Seval mengatakan kalau setelah ibu Kerem hamil, dia dikirim ke
Ismir. Saat itu lah, Semih mengirim surat namun Seval mengembalikan surat itu
kembali ke alamat pengirim. Seval juga mengatakan kalau dia sengaja melakukan
itu agar Semih mengira ibu Kerem yang mengirim kembali dan menjadi menderita
karena itu. Kerem dengan marah mengatakan kalau yang menderita itu justru
ibunya yang mengira Semih tidak peduli dan akhirnya dia bunuh diri. Seval
meminta Kerem berhenti membicarakan itu semua. Kerem semakin marah pada Seval
karena membuatnya kehilangan ibunya dan selama ini menganggap ayahnya tidak
peduli pada Kerem.