winteru.com - Cerita di episode sebelumnya.... Sedangkan diruangannya, Edha sedang bicara ditelpon dengan
Tugce. Tugce membicarakan mengenai Kerem. Tugce memuji Kerem sangat menawan dan
baik. Awalnya Tugce hanya bercanda
mengusulkan Edha untuk mendekati Kerem bukannya Shehrazat namun Edha menanggapi
serius. Edha menyusun rencana hanya dengan sedikit sentuhan, akan terjadi
sesuatu antara Bennu dan Kerem. Setelah menutup telfonnya, Edha bergegas ke
ruangan Kerem membawa berkas-berkas.
Burak dan Sezen tiba dirumah yang dibeli Burak untuk mereka
tinggal karena mereka sudah menikah. Burak bahkan menggendong Sezen masuk
kedalam. Sezen sangat senang dengan rumah sebesar itu namun dia terlihat tidak
tenang. Sezen tidak mau hidup seperti ini selamanya dan dia ingin melakukan
sesuatu. Sedangkan dikantor Binyapi, Edha masuk keruangan Kerem membuat Kerem
yang sedang bermesraan dengan Bennu terkejut. Edha tersenyum dan minta maaf
karena sudah mengganggu. Bennu meminta Edha untuk datang, Edha basa-basi
mengenai kehamilan Bennu. Bennu yang tidak curiga sama sekali mengatakan kalau dia marah pada Kerem karena menganggu
Edha semalam. Bennu sambil tersenyum mengatakan suaminya itu maniak kerja dan
ingin selesai langsung dalam waktu semalam.
Kerem mendatangi dimana Semih tinggal, Semih awalnya
terkejut lalu dia mempersilahkan Kerem masuk kedalam. Dengan kesal Kerem melempar
surat-surat milik Semih diatas meja. Kerem meminta penjelasan kenapa ayahnya
itu tidak pernah memberitahunya mengenai surat-surat itu. Semih mengatakan
kalau dia sudah tidak ingin berurusan lagi dengan Kerem. Sepertinya Kerem
memberitahu Semih kalau dia sudah memaafkan Semih. Namun Semih mengatakan kalau
orang yang dia harapkan untuk memaafkan dirinya sudah mati dan terkubur dalam
tanah. Kerem dengan wajah kecewanya menatap Semih, ayah kandungnya yang baru
saja dia tau kalau Semih tidak bersalah atas apa yang terjadi pada ibu
kandungnya sampai ibunya itu bunuh diri. Setelah memberikan penjelasan, Semih
pun meraih jaket dan alat musiknya lalu pergi meninggalkan Kerem yang masih
berdiri terpaku.
Ditempat lain, Naddide dan Burhan sedang berjalan dibawah
pepohonan sambil berbincang-bincang, mereka sempat membicarakan mengenai Onur.
Burhan juga menceritakan mengenai ide Ali Kemal yang ingin Buket kembali
mendapat guru yang baik dalam melukis. Saat itu, dirumah Fusun, Ali Kemal dan
juga anak-anaknya sudah sampai untuk menjemput Fusun karena mereka akan pergi
bersama-sama ke pameran lukisan. Saat Fusun keluar, Burcu dan Buket melihat
penampilan ibunya itu dan memuji kecantikan Fusun. Sementara Ali Kemal hanya
menatap Fusun kagum sambil tersenyum manis. Sepertinya Ali Kemal kembali jatuh
cinta dan kagum pada Fusun.
Di acara tahunan Binyapi yaitu pameran lukisan, Kerem dan
Bennu sedang berbincang-bincang. Shehrazat dan Onur tampak sibuk menyambut para
pengunjung dan tamu undangan yang datang. Tiba-tiba, Edha datang namun tidak
sendirian. Edha datang bersama seorang laki-laki. Edha menghampiri Onur dan
Shehrazat dan memberikan selamat pada mereka, sebaliknya Onur dan Shehrazat
menyambut kedatangan Edha. Ozcan lalu bicara menanyakan apa Shehrazat masih
mengenalinya. Shehrazat berusaha menyembunyikan kegugupannya didepan Onur.
Shehrazat lalu mengenalkan Ozcan pada Onur sebagai salah satu profesor yang
mengajarnya saat sekolah dulu. Onur hanya menanggapi dengan biasa dan bersikap
dingin.
Burak memasakkan spageti untuk Sezen, Burak menanyakan apa
keinginan Sezen. Sezen menjawab kalau dia mau ayahnya. Mereka pun sempat
berdebat, Burak tau kalau Sezen sangat ingin bertemu dengan ayahnya. Burak
hanya kesal setelah Sezen berbicara panjang lebar mengenai kerinduannya dan
betapa merasa bersalah dirinya telah lama meninggalkan ayahnya itu. Sedangkan ditempat lain, Oya pamit pada Tamer
karena ingin pergi. Setelah Oya pergi, Ahu menanyakan pada Tamer mau kemana
Oya. Tamer menjawab kalau Oya memiliki dunianya sendiri. Ahu terlihat kurang
sehat dan mengatakan kalau kepalanya sedikit pusing. Saat itu kesempatan Tamer,
Tamer menawarkan obat karena sakit kepala itu tidak akan sehat begitu saja jika dipijit saja. Ahu awalnya ragu meminum obat itu namun
akhirnya dia menelan obat itu juga.
Ditempat berlangsungnya pameran lukisan, Mert berusaha memberikan
perhatian pada Melek. Disudut ruangan lain, Onur dan yang lainnya sedang
berbincang-bincang mengenai pameran lukisan dan juga menilai-nilai
lukisan-lukisan yang ada dipameran itu. Tak lama, datanglah Ali Kemal dan
keluarganya ditempat tersebut. Shehrazat yang melihat Ali Kemal datang,
langsung mendekati mererka dan menyambutnya. Sedangkan ditempat lain, Sezen
mendatangi rumahnya dan menemui pemilik rumah yang sudah kembali tinggal
disana. Sezen sempa berbincang-bincang dengan pemilik rumah itu yang adalah
temannya Semih juga. Sepertinya Sezen menanyakan dimana ayahnya kini tinggal.
Di acara pameran, tanpa diduga sama sekali, Ali Kemal dan
Buket bertemu dengan Selim, guru lukis Buket dulu yang tak lain adalah
selingkuhannya Fusun. Mereka berbincang-bincang panjang lebar karena sudah lama
tidak bertemu apa lagi saat itu, Selim tiba-tiba saja mengundurkan diri menjadi
guru lukis di tempat lesnya Buket membuat Buket sedih karena menurut mereka
Selim sangat hebat dalam melukis. Ali Kemal meminta Selim kembali menjadi guru
lukis Buket dirumah dan jika setuju, Selim bisa mengajari Buket dirumah mereka.
Ali Kemal lalu memberikan alamat rumah Fusun dan juga kartu namanya jika Selim
setuju dengan permintaannya tadi. Selim sempat terdiam dan memikirkan sesuatu,
mungkin mengenai tawaran Ali Kemal tadi. Tiba-tiba, Fusun dan Burcu berjalan
kearah mereka yang masih bicara. Fusun sangat terkejut saat melihat Selim
dihadapannya, Fusun terlihat tegang dan takut sedangkan Selim menatap Fusun
dengan hasrat merindukannya, dia bersemangat saat menyapa Fusun. Fusun terlihat
menjadi gugup menanggapi sapaan Selim, Fusun semakin tegang saat Buket
memberitahu mengenai rencana ayahnya untuk menjadikan Selim sebagai guru
lukisnya lagi.