winteru.com - Cerita di episode sebelumnya.... Dikantor Evliayoglu, Ghani sedang menikmati makan sambil
berbincang-bincang mesra dengan Hunner. Lalu tiba-tiba, Onur menghubungi kantor
menanyakan Shehrazat pada Ghani. Ghani pun memberitahu Onur kalau Shehrazat
sedang keluar makan siang bersama rekan bisnis dari perusahaan Trees. Onur lalu
memastikan pada Ghani apa yang ditemui oleh Shehrazat itu adalah Ny. Gulderen.
Namun Ghani mengatakan kalau Shehrazat bukan bertemu dengan Ny. Gulderen
melainkan bertemu dengan Tn. Ihsan. Onur pun hanya tersenyum dan menahan
perasaan setelah mendengarnya. Sedangkan
ditempat lain, Bennu dan Seval sedang berada di toko perlengkapan bayi, membeli
keperluan untuk calon bayi Bennu nantinya. Sambil memilih-milih perlengkapan,
mereka berbincang-bincang tentang Burak dan juga Kerem.
Onur tiba dikantor Evliayoglu, disaat yang sama Shehrazat
juga bersiap-siap untuk pulang lebih awal. Shehrazat terkejut dengan kedatangan
Onur yang tiba-tiba, begitupun Onur juga tidak menyangka Shehrazat akan pulang
lebih awal. Shehrazat berkata bahwa dia ingin bertemu anak-anak, sedangkan Onur
beralasan bahwa dia merindukan Shehrazat. Onur sengaja ingin pulang bersama
Shehrazat karena dia ingin mengawasi Shehrazat namun tidak mau Shehrazat tau. Akhirnya
mereka pun pulang bersama-sama.
Sedangkan ditempat lain, Sezen sedang membersihkan perabot rumah,
sedangkan Burak sedang sibuk mereparasi meja. Sezen merasa resah karna
memikirkan ayahnya yang ponselnya tidak bisa dihubungi. Burak yang mengetahui
kecemasan Sezen berusaha menenangkan Sezen.
Onur tiba dikantor Evliayoglu, disaat yang sama Shehrazat
juga bersiap-siap untuk pulang lebih awal. Shehrazat terkejut dengan kedatangan
Onur yang tiba-tiba, begitupun Onur juga tidak menyangka Shehrazat akan pulang
lebih awal. Shehrazat berkata bahwa dia ingin bertemu anak-anak, sedangkan Onur
beralasan bahwa dia merindukan Shehrazat. Onur sengaja ingin pulang bersama
Shehrazat karena dia ingin mengawasi Shehrazat namun tidak mau Shehrazat tau.
Akhirnya mereka pun pulang bersama-sama.
Sedangkan ditempat lain, Sezen sedang membersihkan perabot rumah,
sedangkan Burak sedang sibuk mereparasi meja. Sezen merasa resah karna
memikirkan ayahnya yang ponselnya tidak bisa dihubungi. Burak yang mengetahui
kecemasan Sezen berusaha menenangkan Sezen.
Dimobil, dalam perjalanan, Onur dan Shehrazat sepertinya
bertengkar. Onur menuntut penjelasan Shehrazat kenapa dia tidak memberitahu
Onur mengenai Shehrazat yang bertemu dengan TN. Ihsan padahal sebelumnya
Shehrazat mengatakan mitra bisnisnya adalah Ny. Gulderen. Shehrazat membantah
karena dia merasa tidak salah, memang dia kerja sama dengan Ny. Gulderen. Onur
terlihat sangat marah dan kesal pada Shehrazat sedangkan Shehrazat balik marah
pada Onur. Shehrazat mengeluh apa dia harus selalu memberitahu Onur apa saja yang
dia lakukan dan dia temui. Shehrazat mengatakan sifat Onur ternyata masih
seperti dulu, Onur masih pencemburu. Onur mengakui kalau dia memang pencemburu.
Shehrazat lalu mengatakan jika begitu berarti janji yang diucapkan Onur saat
itu adalah bohong. Onur membantahnya, dia memang pencemburu namun dia berjanji
akan berusaha mengubahnya tapi Shehrazat tidak membantunya untuk berubah.
Dengan kesal Shehrazat mengatakan kalau Tn. Ihsan itu adalah ayah dari Ny.
Gulderen, umurnya 82 th dan dia datang ingin meminta bantuan untuk rencana
panti jomponya. Onur pun terdiam setelah menyadari kalau dia salah namun dia
tetap mengatakan seharusnya Shehrazat memberitahunya tapi dengan suara pelan.
Ditempat lain, Edha sedang berbicara ditelpon ketika Tugce
datang lalu dia tersenyum licik. Tugce yang tau gelagat Edha langsung bertanya
apa yang direncanakan Edha kali ini. Edha sepertinya mengatakan pada Tugce
kalau dia memiliki rencana untuk kembali menghancurkan Shehrazat. Tugce yang heran
kenapa Edha terobsesi pada Shehrazat langsung menanyakan apa latar belakang
kenapa Edha begitu dendam terhadap Shehrazat. Edha dengan senyum liciknya
mengatakan kalau Tugce tidak akan mengerti dengan apa yang terjadi meskipun dia
menceritakannya. Tak lama, Tugce pun pergi meninggalkan Edha setelah
mengingatkan Edha kalau dia akan hancur dengan dendamnya itu.
Di kantor Binyapi, Bennu dan Seval sedang berada diruangan
Kerem. Kerem sepertinya terlihat gelisah dan berjalan mondar mandir. Tak lama,
Tn. Mehmed pun datang, dia membawa sebuah dokumen yang sepertinya berkaitan
dengan Burak. Dari informasi yang dia dapatkan, Burak ternyata sudah menikahi
Sezen. Seketika itu juga Seval langsung terkena serangan jantung dan pingsan,
Kerem dan Bennu sangat panik, Tn. Mehmed terlihat langsung menghubungi
ambulans.
Onur dan Shehrazat sudah tiba dihalaman rumah mereka, Onur
meminta maaf pada Shehrazat karena tadi dia sudah mencurigai Shehrazat. Onur lalu
berbicara dengan penjaga rumahnya yang sedang bersama seekor anjing sedangkan
Shehrazat berjalan masuk kedalam rumah. Sampai didalam, Shehrazat melihat sebuket
bunga terletak diatas meja makan. Shehrazat penasaran dan menanyakan pada
Gulcan siapa yang mengirim bunga itu. Gulcan tidak tau dan mengatakan kalau ada
kartu di bunga itu. Shehrazat membuka dan
membaca isinya yang tertulis "Hari tuamu janganlah hidup dimasa lalu"
.
Shehrazat terlihat bingung siapa yang mengirim bunga dan
kartu seperti ini untuknya, tepat saat Onur masuk, Shehrazat terlihat gugup. Shehrazat
segera menyembunyikan kartu ucapan itu dibalik
tubuhnya sambil kedua tangannya meremasnya gemetar. Onur melirik buket
bunga yang ada diatas meja dan menanyakan kiriman darimana buket bunga itu.
Shehrazat terlihat sangat gugup dan bingung apa yang akan dia jawab pada Onur,
apalagi dengan kenyataan kalau Onur pencemburu. Shehrazat akhirnya berusaha
mengalihkan pertanyaan Onur, dia langsung berteriak pada Gulcan untuk
menyiapkan makan malam. Dan kebetulan sekali saat itu ponsel Onur berdering
sehingga Onur tidak bisa bertanya kembali pada Shehrazat, Shehrazat terlihat
sedikit lega. Onur berbicara ditelpon dengan Kerem, Kerem mengabarkan apa yang
terjadi pada ibunya karena mendengar bahwa Burak sudah menikah. Onur tampak
terkejut dan segera memberitahu Shehrazat. Shehrazat sempat bertanya Burak
menikah dengan siapa, namun dia menjawab sendiri kalau Burak menikah dengan
Sezen. Onur dan Shehrazat segera pergi untuk melihat keadaan Seval dirumah
sakit. Shehrazat meraih tasnya dan sempat memasukkan remasan kartu ucapan tadi
kedalam tas miliknya.
Di rumah sakit, Seval didorong oleh perawat dikursi rodanya.
Wajahnya terlihat sedih, Kerem yang cemas pada ibunya itu meminta agar dia saja
yang membawa ibunya. Sementara itu, Melek dan Bennu sedang berada diruang
tunggu. Mereka sepertinya membahas mengenai Burak, Melek mengatakan kalau Sezen
itu tidak puas dengan hanya menjadi adik kandung Kerem tapi dia juga ingin
menjadi keluarga Inceaglu. Bennu hanya bisa diam dan merasa tidak nyaman
menyembunyikan kenyataan kalau Burak sudah menikah dari adiknya sendiri.