Winteru - Sebelumnya... Selim mendatangi bank untuk mengambil uang tabungannya. Selim hanya bisa mengambil uang sejumlah yang pihak bank tentukan. Selim hanya dapat setengah dari jumlah uang yang diminta oleh penculik Elif. Selim kebingungan dimana dia bisa mendapat setengahnya lagi. Sedangkan Veysel mendatangi sebuah rumah yang akan dia beli setelah mendapatkan uang dari Erkud. Veysel sangat ingin membeli rumah tersebut, Veysel menghubungi Erkud untuk menanyakan uang yang dijanjikan oleh Erkud. Erkud mengatakan bahwa dia sedang berusaha mendapatkan uang itu dan berjanji besok akan memberikan uang tersebut pada Veysel.
Selim keluar dari bank dengan bingung lalu handphonenya berbunyi. Zeynep menghubungi Selim untuk menanyakan apakah Selim jadi akan membawa Elif menemui Melek siang ini. Selim mengatakan bahwa dia akan membawa Elif dan meminta Zeynep tenang saja.
Dirumah Kenan, Ipek sedang mencoba pakaian yang akan dia kenakan di pameran lukisannya. Semua memuji penampilan Ipek yang sangat cantik. Handphone Ipek berbunyi, Ipek menjauh dari yang lain dan meneriman telpon itu. Melih menghubungi Ipek dan menanyakan kenapa sebelumnya Ipek menghubunginya. Ipek menjawab bahwa dia ingin memastikan apakah Melih akan datang ke pameran. Melih mengatakan bahwa dia akan datang setelah urusannya selesai. Melih menutup telponnya, Melih bergumam bahwa dia belum bisa menemani Ipek karena dia harus mencari keberadaan adik kandungnya dan ini jauh lebih penting dari segalanya.
Dilain tempat, Selim duduk dimobil terdiam dan berpikir cara mendapatkan uang yang setengahnya lagi. Gonca menghubungi Selim karena diperintah oleh Arzu untuk mencari tau apa yang terjadi pada Elif dan kenapa Selim dan Elif sampai tidak pulang malam itu. Selim tidak mengangkat telpon dari Gonca. Kemudian handphone Selim kembali berbunyi dan itu ternyata dari penculik Elif. Selim menanyakan dimana Elif dan bagaimana Selim bisa tau apakah Elif memang ada bersama penculik itu atau tidak. Penculik itu mengatakan jika Selim ingin bukti silahkan untuk datang ke pemakaman. Lalu telpon pun terputus. Selim yang ketakutan akan apa yang terjadi pada Elif lalu dengan segera mengendarai mobilnya menuju pemakaman. Selim sampai di pemakaman dan berlari-lari mencari Elif. Sampailah Selim disebuah makam baru dan menemukan sebuah kotak. Selim membuka kotak tersebut dan ternyata isi kotak itu adalah rambutnya Elif. Selim semakin kalut dan takut, Selim sangat takut terjadi sesuatu pada Elif. Selim harus menyelamatkan Elif, Selim menghubungi seseorang untuk mendapatkan uang segera mungkin. Selim berhasil mendapatkan uang itu lalu menuju tempat yang dijanjikan.
Dilain tempat, Erkud menjemput Elif dan membawa Elif ke tempat yang dijanjikannya dengan Selim. Zeynep sudah sampai ditahanan dan menunggu Selim datang membawa Elif. Zeynep sudah lama menunggu lalu mencoba menghubungi Selim. Selim tidak menjawab telponnya. Zeynep semakin cemas apakah Selim akan datang.
Selim sampai ditempat yang dijanjikan. Selim meletakkan uang itu di dalam sebuah tong sampah. Setelah itu, Selim menunggu-nunggu dimana penculik itu dan Elif. Erkud mengawasi gerak gerik Selim dari jauh, setelah yakin, Erkud lalu membiarkan Elif muncul dan mendekati Selim. Selim memeluk Elif, bersyukur bahwa Elif baik-baik saja lalu Selim segera membawa Elif masuk kemobilnya dan segera pergi dari tempat itu. Setelah Selim pergi, barulah Erkud keluar menuju tong sampah untuk mengambil uang itu.
Ditahanan, Melek sudah cemas menunggu Zeynep datang bersama Elif. Zeynep masih diluar menunggu Selim datang. Setelah beberapa Selim muncul, Zeynep segera menghampiri mobil Selim dan membawa Elif menuju tahanan menemui Melek. Selim berusaha menutupi masalah sebelumnya dari Zeynep dan berusaha terlihat baik-baik saja. Sedangkan ditempat lain, Veysel mulai tidak tenang menunggu kabar dari Erkud.
Selim dan Zeynep membawa Elif masuk kedalam untuk menemui Melek. Mereka menunggu Melek dibawa ke tempat pengunjung. Selim mulai keliatan cemas dan juga lelah setelah berusaha untuk mendapatkan Elif kembali. Setelah lama, Melek kemudian muncul, Elif segera berlari menuju Melek lalu memeluk Melek dengan erat.
