Tuesday, June 23, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 129 - Bagian 2

Winteru - Sebelumnya... Kenan menghubungi Arzu pada saat keluarganya sedang berkumpul untuk makan malam. Gonca mendengar bahwa Arzu menerima telepon Kenan mengatakan dia baik-baik saja dan tidak mau diganggu dulu. Setelah makan selesai, Gonca kembali ke kamarnya dan segera menghubungi Veysel. Gonca bertanya bagaimana kemajuan Arzu dan memuji cara Veysel menangani Arzu saat Kenan menghubunginya.

Dirumah Kenan, semuanya berkumpul diruang keluarga. Tugce menunjukkan keahliannya menyanyi, saat sedang bernyanyi, Melih datang dan menyapa keluarga Kenan. Melih membawakan dua bingkisan hadiah. Aliye mempersilahkan Melih duduk, Ipek terlihat sangat senang karena Melih datang. Tugce menghampiri Melih dan bertanya "Apa itu hadiah untukku, paman Melih?". Aliye berkata "Hush Tugce, tidak boleh seperti itu". Melih "Iya Tugce, Elif dimana? Paman bawa hadiah untuk kalian berdua". Tugce lantas mengeluh pada Melih bahwa Elif sudah beberapa hari tidak pulang dan dia kesepian.

Veysel dan dua temannya berbincang-bincang mencari cara agar membuat Arzu segera mengaku dan mengatakan rencananya. Mereka membicarakan sebuah cara dan pasti Arzu akan lebih cepat mengaku.

Tugce memainkan mainannya dimeja sedangkan Kenan dan yang lainnya berbincang-bincang. Aliye menanyakan kabar Melih karena belakangan jarang datang mengunjungi mereka. Melih menjawab bahwa dia baik-baik saja dan sebelumnya dia ada pekerjaan sehingga sedikit sibuk. Bibi Sinem (Seyda) datang dan menghampiri Tugce. Bi Sinem mengajak Tugce kembali ke kamar karena sudah larut malam dan waktunya tidur. Tugce awalnya menolak, lalu Aliye meminta Tugce untuk segera tidur. Melih melihat gerak gerik Bi Sinem dan juga keluarga Kenan yang sedikit terlihat aneh. Aliye mencari alasan agar Melih tidak curiga kalau Arzu tidak berada dirumah dan bertengkar dengan Kenan.

Melek dan Zeynep berada diruang tamu. Melek mengusap-usap kepala Elif yang sedang tertidur dipangkuannya. Melek bingung bagaimana cara agar Elif bisa tinggal bersama mereka selamanya lagi. Melek juga teringat perkataan Salim yang mengatakan bahwa Kenan harus tau kalau Elif adalah anak kandungnya. Zeynep menghibur Melek dan menenangkannya, Zeynep berkata bahwa mereka bisa mencari cara agar Elif bisa kembali tanpa membuat keluarga Kenan curiga.

Arzu terlihat semakin histeris dan ketakutan. Arzu berteriak meminta untuk dibebaskan dari tempat itu. Arzu menangis histeris dan merasa tidak berdaya. Penampilan dan wajah jauh terlihat berbeda dari Arzu yang selama ini kita kenal.

Dimalam hari yang menegangkan. Gonca terlihat cemas dan bimbang menunggu kabar dari Veysel, Gonca takut jika sampai Salim terbunuh akibat perbuatan Arzu. Melek dirumahnya termenung memikirkan bagaimana nasib Elif dan rencana kedepannya. Arzu masih dalam keadaan diborgol dan terlihat sangat kacau, wajahnya berantakan dan terkantuk-kantuk.

Keesokan harinya, Arzu terbangun dari tidurnya. Arzu meronta-ronta berteriak meminta untuk dilepaskan tangannya. Setelah beberapa lama berteriak, dua laki-laki yang menahannya itu muncul dan membuka pintu. Laki-laki botak bertanya kenapa Arzu berteriak dan membuat keributan. Arzu menjawab bahwa dia ingin dilepaskan karena dia tidak bersalah. Laki-laki yang satunya mengatakan sebelum Arzu mengaku yang sebenarnya maka mereka tidak akan membebaskan Arzu. Arzu semakin histeris, laki-laki botak mendekati Arzu lalu menarik rambutnya membuat Arzu semakin ketakutan.

Dirumah Kenan, Salim sedang bersiap-siap pergi. Salim mengenakan jaketnya didepan pintu keluar. Gonca mendekati Salim dan berusaha ingin mencegah Salim pergi tetapi apa yang bisa dia lakukan untuk mencegah Salim. Salim mengatakan dia harus pergi lalu membuka pintu. Gonca hanya bisa menunggu pengakuan dari Arzu dan berharap agar Salim selamat dari rencana jahat Arzu.

Veysel datang dan menghampiri dua temannya. Veysel menanyakan bagaimana perkembangannya, dua temannya mengatakan bahwa Arzu belum mau juga mengaku. Veysel tampak emosi dan kesal karena mereka hanya memiliki beberapa jam saja untuk menyelamatkan nyawa orang yang tidak bersalah. Veysel meminta dua temannya kembali menyiksa Arzu dan membuat Arzu mengaku. Mereka kembali keruangan Arzu ditahan, laki-laki botak menjambak rambut Arzu dan menamparnya. Dia memaksa dan menyiksa Arzu agar mengakui dan memberitahu mereka rencana pembunuhan Salim. Arzu berteriak kesakitan, dari ruangan lain, Veysel mendengar jeritan Arzu. Tepat saat itu, Gonca muncul dan mendekati Veysel. Gonca sangat kesal karena Salim sudah berangkat sedangkan mereka belum tau rencana Arzu itu apa.

Salim mengendarai mobilnya menuju tempat yang dia janjikan untuk bertemu dengan Zeynep. Salim terlihat tergesa-gesa dan juga sedikit ragu bagaimana menyampaikan apa yang ingin disampaikannya pada Zeynep. Sedangkan dilain tempat, Zeynep baru saja sampai ditempat janjian mereka. Salim belum terlihat disana,

Arzu masih disiksa oleh dua teman Veysel. Mereka memakai cara terakhir agar Arzu mengaku yaitu menyiksa Arzu dan mengancam melukainya dengan pisau. Wajah Arzu sudah babak belur dan bibirnya berdarah. Arzu menjerit kesakitan, lalu laki-laki satunya mengambil pisau dan meletakkannya dileher Arzu. Dia mengancam jika Arzu tidak bicara maka pisau itu akan melukai leher Arzu. Setelah beberapa lama, Arzu akhirnya mengatakan rencananya pada laki-laki itu sambil menangis kesakitan. Mereka segera meninggalkan Arzu diruangan setelah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Dua teman Veysel mendatangi Veysel yang menunggu bersama Gonca. Setelah mereka diberitahu lokasinya, Gonca dan Veysel segera berlari keluar dan secepatnya mendatangi lokasi itu untuk menyelamatkan Salim.

Salim masih dalam perjalanan menuju tempat bertemu dengan Zeynep. Salim merencanakan untuk melamar Zeynep saat itu juga. Zeynep sudah menunggu Salim ditempat duduk yang ada disitu. Gonca dan Veysel juga dalam perjalanan menuju tempat Salim. Sedangkan orang suruhan Arzu telah dulu sampai dan bersiap-siap mengeluarkan pistol untuk menembak Salim. Laki-laki itu bersembunyi dibalik mobil dan mengarahkan pistol ke arah Salim yang baru sampai dan sedang berjalan menuju Zeynep dengan membawa bunga. Laki-laki itu sudah siap untuk menembak Salim saat Salim berdiri dengan posisi Zeynep dihadapannya. Salim mengeluarkan sebuah cincin dan melamar Zeynep. Salim "Zeynep, apakah kamu bersedia menikah denganku?". Zeynep "Iya Salim, aku bersedia". Tepat saat itu juga, laki-laki yang akan membunuh Salim itu menarik pelatuknya. Gonca dan Veysel tiba tepat dibelakang laki-laki suruhan Arzu tersebut. Gonca melihat Salim sedang bersama Zeynep sedangkan Gonca sangat mencintai Salim sehingga berusaha menyelamatkan Salim. Apakah Gonca akan memilih untuk menyelamatkan Salim setelah melihat Salim bersama perempuan lain? Bagaimana nasib Salim ? Tunggu kelanjutan ceritanya hanya di winteru.com
Disqus Comments