Tuesday, June 23, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 129 - Bagian 1

Winteru - Arzu pingsan dan tak sadarkan diri. Arzu berada disebuah ruangan, lalu muncul seorang laki-laki yang sebelumnya bertemu dia dan mengaku polisi. Laki-laki itu membawa segelas air, dia melihat Arzu belum sadar lalu laki-laki itu menyipratkan air diwajah Arzu untuk membangunkannya. Arzu terbangun dan bingung, Arzu berusaha menggerakkan tangannya, tetapi sebelah tangannya terikat borgol dikursi tempat dia duduk. 

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 129 - Bagian 1
Elif Episode 129

Sinopsis Elif Episode 129
Arzu melihat kearah laki-laki itu dan bertanya "Dimana aku? Bagaimana aku bisa berada disini?". Laki-laki itu kemudian menarik kursi dan duduk dihadapan Arzu dan berkata "Tenang dulu. Anda sedari tadi pingsan dan aku sengaja membawakan minum, jadi minumlah dulu". Arzu "Tidak, aku hanya ingin pulang. Beraninya kamu menahanku seperti ini". Arzu berteriak minta laki-laki itu melepaskannya, sehingga membuat laki-laki itu emosi dan seketika langsung berdiri. Laki-laki itu mengatakan bahwa Arzu saat ini berada dikantor polisi dan harus menjalani pemeriksaan atas tuduhan melakukan rencana pembunuhan Salim. 

Arzu meminta menghubungi pengacaranya dan dia mengaku tidak mengerti sama sekali maksud perkataan polisi. Laki-laki itu lalu memberitahu Arzu bahwa sebelum dia mengakui apa rencananya saat ini, maka mereka tidak akan melepaskannya. Arzu masih saja berteriak marah dan berpura-pura bahwa dia tidak tau apa-apa mengenai kecelakaan Salim dan juga semua tuduhan polisi. Laki-laki itu lalu mengancam Arzu, jika dia memang tidak mau mengaku maka terimalah untuk tetap tertahan disini lebih lama. Laki-laki itu lalu meninggalkan ruangan tempat Arzu ditahan.

Dilain ruangan, laki-laki tadi masuk dan rupanya Gonca, Veysel dan satu orang laki-laki yang menahan Arzu sudah menunggu. Gonca bertanya apakah Arzu sudah mengaku. Laki-laki itu mengatakan bahwa Arzu adalah perempuan licik dan tidak semudah itu mengakui semua kejahatannya. Veysel dan dua orang laki-laki itu merasa menang karena bisa menyiksa Arzu, Gonca marah pada mereka karena hanya sibuk tertawa. Gonca meminta mereka secepatnya mencari tau, jika tidak maka nyawa Salim dalam bahaya. Jika Arzu tidak mengakui dan memberitahu rencananya pada Salim, Salim akan kehilangan nyawanya. Veysel meminta Gonca tenang dan membiarkan mereka menyelesaikan tugasnya. Gonca setuju dan akhirnya pamit untuk kembali ke rumah Kenan.

Dirumah Kenan, Aliye dan Ipek sedang berada diruang keluarga. Salim muncul dan menghampiri mereka. Salim "Ada apa ibu? Dimana kak Arzu sekarang?" Aliye "Entahlah, dia mengatakan bahwa dia ingin pergi dulu untuk menenangkan diri". Salim "Aku dengar dari paman Sadik bahwa kak Arzu pergi begitu saja". Aliye menjelaskan bahwa Arzu bertengkar dengan Kenan lalu memutuskan untuk pergi. Salim "Baiklah bu, Aku akan menemui kak Kenan untuk berbicara dengannya mengenai ini".

Arzu  sangat terguncang dan bingung, dua laki-laki itu kemudian muncul. Arzu berteriak meminta mereka membebaskannya dan membiarkan dia untuk menghubungi pengacaranya. Arzu berteriak keras mengatakan bahwa mereka tidak berhak menahannya seperti ini dan akhirnya membuat mereka kesal. Laki-laki yang satu berkata "Beraninya kau berkata seperti itu kepada kami. Kamu tau tidak kami ini polisi dan sekarang kau adalah tahanan". Laki-laki itu juga mengatakan bahwa mereka tau Arzu bertemu dengan seorang laki-laki dan merencanakan sesuatu. Arzu terdiam mendengar perkataan laki-laki itu.

Salim mendatangi ruang kerja Kenan. Kenan menceritakan masalahnya, "Aku tidak tau dia kenapa. Dia (Arzu) tiba-tiba saja berteriak dan menuduhku ingin menemui Melek lalu kemudian dia pergi". Salim menenangkan Kenan.

Arzu masih bersikeras tidak mengakui rencana nya dan tidak mengatakan apa-apa pada laki-laki yang menahannya. Tampaknya Arzu masih kuat bertahan dengan siksaan mereka. Dilain ruangan, Gonca masih mendesak mereka untuk segera membuat Arzu mengaku karena waktunya hanya hari ini. Arzu merencanakan sesuatu besok hari dan kesempatan mereka hanyalah hari ini saja. Gonca mempercayakan semuanya pada Veysel. Setelah Gonca pergi, Veysel meminta teman-temannya itu melakukan apa pun agar Arzu mengaku, karena mereka harus menyelamatkan nyawa laki-laki yang bernama Salim.

Dirumah Kenan, Gonca baru saja sampai. Gonca mendatangi Salim diruangannya. Gonca mencari cara agar Salim tidak pergi kemana-mana besok. Gonca mengatakan bahwa keluarganya ada yang sakit sedangkan tempatnya sangat jauh, Gonca meminta Salim mengantarkannya. Salim "Baiklah Gonca, aku akan mengantarkanmu tapi besok aku ada janji penting. Lusa aku akan mengantarmu". Gonca "Apa tuan Salim sama sekali tidak bisa besok? Tuan Salim mau kemana?". Salim "Bukankah sudah kubilang Gonca, aku ada urusan penting". Gonca kecewa karena dia tidak berhasil membujuk Salim.

Veysel dan kedua temannya sedang menikmati makan malam. Mereka memainkan handphone milik Arzu. Tiba-tiba handphone tersebut berdering dan tertulis panggilan masuk dari Kenan. Veysel awalnya bingung lalu meminta seorang temannya membawa handphone tersebut keruangan Arzu dan mengancam Arzu agar dia menerima telepon itu mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Arzu menurut saja karena diancam dengan pistol dikepalanya. Kelanjutannya...
Disqus Comments