Friday, July 3, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 139 - Bagian 1

Winteru Arzu dikirimi pesan yang meminta uang untuk menukar CD rekaman yang dicari-cari oleh Arzu. Sedangkan ditempat lain, Melih menghubungi Sadik dan meminta Sadik menyelidiki Sinem (Seyda) dan juga Gonca karena mereka berdua lah yang jelas-jelas bisa dicurigai memiliki CD rekaman itu. Arzu meminta bantuan Erkut untuk mengetahui siapa orang yang memiliki CD itu, atas saran Erkut, Arzu menyiapkan uang sebesar yang diminta oleh pemegang CD rekaman. Arzu mengambil uang itu dan pergi menuju tempat yang dijanjikan oleh pemegang CD. Seyda yang tak lain adalah si pemegang CD yang meminta uang pada Arzu juga berangkat menuju tempat yang sama. Seyda bersembunyi sambil mengawasi kedatangan Arzu. Arzu datang bersama Erkut, Erkut bersembunyi agar tidak terlihat oleh pemegang CD. 

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 139 - Bagian 1

Sinopsis Elif episode 139 - 3 Junli 2015
Arzu berjalan membawa amplop uang itu, Seyda yang melihat Arzu bersiap-siap untuk menukar CD dengan amplop berisi uang. Seyda meminta seorang anak laki-laki membawa amplop yang dia berikan dan meletakkan amplop itu ditempat yang dijanjikan dan sebagai gantinya mengambil amplop yang ada disana. Seyda mengirimi pesan kepada Arzu memberitahu bahwa akan ada anak kecil yang membawakan CD dan meminta Arzu harus memberi amplop uang itu pada anak kecil tadi, jika tidak maka Arzu akan mengalami masalah. Setelah Seyda merasa yakin Arzu membawa amplop berisi uang itu, Seyda mengambil amplop CD didalam tasnya, Seyda membongkar tasnya tapi hanya menemukan amplop kosong ditasnya. Seyda kebingungan dan kembali membongkar tasnya, Seyda "CD nya...... CD nya tidak ada". 

Seyda mencari-cari kembali CD itu, tetapi tetap tidak bisa menemukannya. Erkut "Sekarang aku bilang akan membantu Arzu  tetapi jika itu adalah kak Veysel aku akan kabur, ini semua demi Zeynep". Seyda sangat kebingungan karena CD itu tidak ada.

Sadik berbicara ditelepon, Sadik "Sebenarnya aku sudah yakin tuan tapi aku hanya harus memastikannya. CD itu memang ada ditangan pengasuh anak itu". Sadik terbayang bagaimana dia mengambil CD itu dari dalam tasnya Sinem (Seyda). Saat Sinem dipanggil ke dapur oleh Kiraz, Seyda meninggalkan tasnya dimeja depan, Sadik langsung datang dan membongkar tas Seyda lalu menemukan CD itu dan mengambilnya. Sadik "saya tidak bisa keluar saat ini tuan, mereka akan curiga jika aku pergi". Melih "baiklah Sadik, aku akan kesana mengambilnya. Kau harus hati-hati".

Seyda "Aku harus segera pergi dari sini. Aku yakin tadi sudah meletakkannya disini, kenapa CD itu bisa hilang. Ya Allah, bagaimana ini, Murat sudah menungguku disana". 

Arzu kesal menunggu lalu segera kembali ke tempat Erkut bersembunyi. Erkut "Kenapa kau kembali kesini? Bisa-bisa dia melihatku disini, rencana kita akan gagal karena kau". Arzu "Siapa yang melihat? aku sudah menunggunya disana tapi dia tidak datang padahal sebelumnya dia mengirimiku pesan mengatakan akan ada anak kecil membawakan CD itu". Erkut "Ya sudah, kita harus segera pergi dari sini, nanti jika dia benar dia akan menghubungimu kembali".

Seyda pergi menuju tempat dimana dia berjanji bertemu dengan Murat. Seyda kebingungan bagaimana caranya, dia awalnya berencana jika mendapatkan uang itu maka dia akan membawa Murat pergi jauh dari Erkut dan yang lainnya. 

Erkut menawarkan untuk mengantar Arzu pulang kerumah, Arzu menolak dan mengatakan akan naik taxi saja. Erkut akhirnya menyerah dan pergi dari sana.

Sadik bertemu dengan Melih disuatu tempat yang sepi agar tidak ada yang melihatnya. Sadik memberikan CD itu kepada Melih. Sadik "Ini CD nya tuan". Melih "Terimakasih Sadik, kembali lah dan tetap berhati-hati, kau harus tetap mengawasi mereka". Sadik "Baik tuan Melih". Melih lalu segera meninggalkan Sadik dan pergi dari sana. 

Murat masih menunggu Seyda di cafe, Murat terlihat kecewa dan merasa Seyda membohonginya lagi seperti saat itu. Murat "Kamu tidak datang Seyda, sama seperti dulu". Selang beberapa lama, Seyda pun muncul. Murat "Seyda, kamu akhirnya datang sayang, aku sudah lama menunggumu". Seyda "Maafkan aku Murat, aku punya alasan kenapa selama ini aku menghilang". Murat "Katakan padaku, aku tidak mengerti kenapa kamu meninggalkan aku begitu saja ". Seyda "Aku akan menjelaskannya Murat tapi tidak sekarang. Ada yang lebih penting untuk aku bicarakan saat ini. Tolong lah mengerti aku Murat". Murat "Baiklah, aku akan coba mengerti kamu". Seyda "Aku ingin kita pergi dari sini sejauh mungkin, hanya kita berdua tapi kita hanya perlu uang secukupnya untuk kebutuhan kita". Murat "Kenapa Seyda, kenapa kamu terlihat begitu tegang?". Seyda "tolonglah Murat, percayalah padaku". Murat "Baiklah aku akan percaya padamu, jangan pernah meninggalkanku seperti kemarin. aku akan mencari uangnya". Seyda "terimakasih Murat, sekarang aku harus pergi, aku akan mengirimi mu pesan dimana kita akan bertemu kembali". Murat "Iya Seyda, aku akan mencari uangnya". Seyda memeluk Murat dan pergi.

Melih membawa CD itu ketempatnya, Melih "kita liat apa isinya yang membuat kau ketakutan Arzu". Melih memutar CD itu dilaptopnya dan menonton isi rekaman itu. Melih "Arzu, dia ingin membunuh Salim".

Salim baru saja sampai dirumah, Aliye menyambut Salim. Aliye "buatkan minuman untuk Salim, Kiraz". Salim bersikap dingin pada ibunya. Salim "tidak usah, aku tidak perlu minum". Aliye "mengapa kau bersikap seperti itu, Salim?". Salim "Aku hanya tidak ingin ibu ikut campur urusanku lagi". Salim lalu bertemu dengan Kenan, Kenan "Ada apa Salim? apa kau berdebat dengan ibu?". Salim "tidak ada apa-apa kak". Kenan "Ayo lah Salim, kita harus bicara, masuk lah ke ruanganku".

Melih melihat isi rekaman itu dan melihat pengakuan Arzu mengenai siapa Elif. Arzu "Elif itu adalah anak Kenan". Melih "Aku sudah menduga itu,  Elif adalah anak Kenan. Dasar ular licik itu, dia sudah tau semuanya".

Kenan "Aku tidak percaya ibu datang ke cafe itu". Salim "bukan hanya datang saja kak, dia menghina Zeynep". Kenan "Ibu melakukan semuanya". Salim "Dia melakukan semua ini karena Zeynep adalah orang miskin". Kenan "Sama seperti saat dulu ibu melakukannya padaku". Kenan menghibur Salim dan berjanji akan membantunya bicara pada ibunya. Kenan mengajak Salim ke tamanbunga untuk menenangkan pikiran tapi Salim menolaknya.

Melih "sudah lama aku merahasiakannya, saat dia membunuh Elif, dia mencoba membunuh anak yang tidak berdosa. Sudah cukup sampai disini, kini saatnya dia mendapat balasan dari semua yang telah dia lakukan selama ini". Melih terlihat sangat kesal dan semakin membenci Arzu.

Murat meminta uang pada Veysel, Veysel menceramahinya karena terus-terusan meminta uang. Murat mencoba mencari cara untuk mendapatkan uang agar bisa pergi bersama Seyda, kekasih hatinya.

Arzu baru saja sampai dirumah dan disambut oleh Gonca. Gonca "Selamat datang nyonya Arzu". Arzu "Ya, semua baik-baik saja, tidak ada masalah?". Gonca "tidak, tidak ada nyonya". Arzu "Apa ada amplop yang datang untukku?". Gonca "tidak ada sama sekali nyonya. memangnya kenapa?". Arzu "tidak, aku hanya bertanya". Gonca "nyonya, kau terlihat lelah, aku akan membuatkan kopi untukmu". Arzu "boleh, antarkan kekamarku saja". 

Kenan sedang ditaman bunga bersama orang kepercayaannya. Setelah lama berbincang-bincang, handphone Kenan berbunyi. Kenan mengangkat teleponnya, suara dari seberang "tuan Kenan, maaf mengganggu, aku ingin memberitahukan bahwa tadi pagi istri anda, nyonya Arzu menarik uang sebesar 50 ribu lira dari rekening anda". Kenan "apa? 50 ribu lira, besar sekali". Suara dari seberang "nyonya Arzu memberi pesan untuk tidak memberitahu anda tapi aku merasa harus memberitahu anda mengenai ini". Kenan "terima kasih, mungkin saja dia memberikan ku kejutan hari ini". Setelah telepon terputus, Kenan "Apa lagi yang kau lakukan Arzu dengan uang sebesar itu".

Murat tampak kebingungan karena ayahnya tidak mau memberikan uang padanya. Erkut menghampiri Murat dan bertanya kenapa Murat bersedih. Murat meminta bantuan Erkut untuk mengajak Veysel jalan-jalan ke cafe. Awalnya Erkut menolak tapi sepertinya Erkut ingin membantu Murat.

Arzu teringat bagaimana dia ditangkap dan disiksa hingga dibuat rekaman pengakuannya mengenai semua kejahatannya selama ini. Gonca masuk membawakan kopi untuk Arzu. Gonca menawarkan diri untuk membantu Arzu jika mengalami kesulitan. Arzu menolak dan mengatakan ingin beristirahat. Gonca gagal mendapat informasi mengenai CD itu dari Arzu.

Erkut membantu Murat dan mengajak Veysel ke cafe. Setelah dibujuk Erkut, Veysel akhirnya mau diajak ke cafe. Murat senang karena Erkut berhasil membawa ayahnya.

Arzu sedang berada dikamarnya, tiba-tiba pesan masuk ke handphonenya. Pesan dari Melih yang isinya "temui aku, apa yang kau cari ada ditanganku". Arzu "kenapa tidak terpikir, Melih, dia yang melakukan ini. apa yang dia mau, semua itu apa tidak cukup untukmu". Kelanjutannya...
Disqus Comments