Monday, July 6, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 142 - Bagian 1

Winteru Arzu mengalami kondisi kritis, detak jantungnya tiba-tiba mengalami penurunan. Perawat memanggil dokter ke ruangan Arzu. Aliye dan yang lainnya panik melihat dokter yang terburu-buru keruangan Arzu dirawat. Dokter dan perawat sama sekali tidak mau memberitahu mereka apa yang terjadi pada Arzu. 


Murat melaporkan ke polisi bahwa Seyda hilang dan diculik. Polisi mencari data Seyda dan memberitahu Murat bahwa Seyda adalah seorang penipu. 

Aliye "kenan tolong tenang, jangan khawatir demi anakmu". Tiba-tiba perawat terburu-buru masuk ke ruangan Arzu. Kenan emosi karena mereka tidak mau menjawab pertanyaan Kenan. Aliye sangat panik, Salim meminta Aliye tetap tenang.

Perawat "detak jantungnya semakin lemah Dok". Dokter "kita harus segera menyelamatkannya". Perawat "dokter, kita akan kehilangannya". Dokter "siapkan alat pengejut". Dokter dan perawat menggunakan alat kejut untuk mengembalikan detak jantung Arzu.

Aliye dan Ipek menangis melihat kondisi Arzu yang sepertinya kritis. Terakhir dokter menggunakan hingga 270 joule dan akhirnya detak jantung Arzu kembali. Dokter keluar ruangan dan bertemu dengan Kenan dan yang lainnya. Dokter menjelaskan kondisi Arzu sebelumnya mengalami kritis tetapi sekarang Arzu sudah melewati masa itu. Dokter mengatakan Arzu mengalami gegar otak yang sangat parah dan untuk pastinya mereka harus menunggu Arzu sadar. Salim menguatkan ibunya demi Tugce.

Murat "itu tidak mungkin pak, ini pasti kesalahan". Polisi menjelaskan semua catatan yang dia miliki mengenai Seyda. Murat tidak percaya bahwa Seyda adalah seorang penipu.

Perawat "tekanan darahnya sudah kembali normal, pasien sudah melewati masa kritisnya". 

Ipek menyarankan ibunya untuk pulang dan beristirahat, Aliye menolak karena tidak tau harus berkata apa dengan Tugce. Salim mengajak Kenan bertemu polisi mencari tau apa yang terjadi kenapa bisa Arzu ditemukan didaerah itu. Melih menawarkan diri untuk ikut bersama mereka.

Murat diberi saran oleh polisi untuk membuat laporan mengenai penipuan yang dilakukan oleh Seyda. Murat masih tidak percaya dan tidak mau membuat laporan. 

Erkut datang ke daerah Uzubair ke lokasi dimana Arzu ditemukan. Erkut menemukan bekas darah dibebatuan tepi jurang. Erkut "mereka melakukan ini padamu, demi CD itu".

Kenan bertemu dengan polisi, polisi tidak menemukan tanda-tanda bahwa ini adalah penyerangan. Kenan mengatakan bahwa laki-laki yang menemukan Arzu melihat seorang laki-laki disana. Polisi menjelaskan itu semua tidak jelas dan lagipula tidak ada keterangan jelas. Mereka harus menunggu hingga pasien sadar dan membuat laporannya sendiri.

Erkut mengelilingi tempat itu dan menemukan sebuah cincin. Erkut "Wah wah wah... kau hebat Erkut, kau menemukan buktinya. tidak ada CD, cincin ini ada padaku. Ini akan berguna nantinya". Erkut segera pergi meninggalkan tempat itu.

Kenan kesal karena bingung apa yang dilakukan Arzu disana. Melih masih terlihat gelisah karena cincinnya belum ditemukan. Salim meminta Kenan tenang dan menunggu Arzu tenang dan bertanya siapa laki-laki yang bersama Arzu.

Gonca mendengar pembicaraan mereka, Gonca lalu teringat Veysel. Gonca segera menghubungi Veysel dan menuduh Veysel melakukan semua ini pada Arzu hingga Arzu sekarang sedang menghadapi kematian. Veysel terkejut mendengar perkataan Gonca.

Melih pamitan pada keluarga Kenan karena ada urusan yang penting. Melih menghubungi Sadik dan menanyakan cincin itu. Melih "apa kau sudah temukan?". Sadik "sayang sekali tuan, cincin itu tidak ditemukan". Melih bingung dimana cincin itu berada, Melih meminta Sadik kembali dan tetap berhati-hati.

Gonca "maksud kau bukan kau pelakunya?". Veysel "aku bukan psikopat membawa wanita itu ke tepi jurang hanya untuk meminta uang". Veysel meminta Gonca mencari tau siapa yang memiliki CD itu karena mereka akan celaka jika ada yang menemukan CD itu. Gonca melihat Melih pergi, Gonca menutup teleponnya dengan Veysel lalu teringat pembicaraannya Arzu mengenai Melih beberapa waktu lalu. Gonca yakin bisa saja CD itu ditangan Melih. Melih yang melakukan semua ini pada Arzu.

Selang beberapa lama, Gonca menghubungi Veysel dan memberitahu bahwa Melih lah yang memiliki CD itu. Veysel lalu yakin bahwa Melih tidak bekerja sendiri, Veysel meminta Gonca mencari tau siapa yang berada dirumah Kenan yang keliatan memiliki hubungan dengan Melih.

Murat sangat bingung, kenapa polisi mengatakan padanya bahwa Seyda adalah penipu. Dia tidak mau ayahnya tau. Kelanjutannya...
Disqus Comments