Salim menghampiri Melih "Untuk apa kau berada disini. Bagaimana kau bisa mengenali mereka. Mereka itu orang terdekatku. Rencana apa yang akan kau lakukan terhadap mereka?". Melih "Aku bisa menjelaskannya".
Zeynep "Salim, sini sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan". Salim "Ada apa Zeynap ?". Zeynep "Salim.... Sebenarnya Melih itu kakaknya Melek". Salim "Apa ? terus kenapa baru sekarang kau beritahu aku ? Jadi kau mengira aku ini bukan orang terdekatmu". Zeynep "Tapi Salim. Kami pun baru mengetahuinya, jadi jangan marah padaku Salim". Salim "Sudah lah, aku tak mau mendengar penjelasanmu".
Melih "Baiklah, aku akan mengambil mobil". Selang beberapa menit, Melih kembali membawa mobil. Elif kepada Salim "Paman Salim, ayo pergi". Salim "Iya.. Paman ada urusan sebentar, Pergi lah duluan". Melih membawa Elif ke kantor Polisi untuk memberikan keterangan.
Dikantor Polisi, Elif menceritakan semua yang telah terjadi. Sementara itu Bibi Erkut sedang di dalam kurungan penjara bersama seorang Polisi yang mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Polisi menjelaskan bahwa Bibi Erkut mengalami depresi hebat, Ia mengalami gangguan jiwa.
Melek bertanya kepada Polisi "Apa boleh aku berbicara dengannya ? Itupun kalau diperbolehkan". Melek masuk ke kurungan "Kau pasti akan sembuh". Bibi Erkut "Aku akan segera keluar dari sini dan menyelamakan anak-anak ku". Melek "Kau pasti akan keluar dari sini, kau tak perlu takut.
Zeynep menghubungi Salim tetapi teleponnya tak pernah di angkat. Melek pun keluar dari kurungan dimana Bibi Erkut berada. Melek bertanya dimana Elif. Zeynep menjawab "Elif berada di mobil bersama Melih".
Dirumah sakit, Dokter menceritakan kalau Aliye sakit karena salah memakan obat atau terlalu menambahkan dosis pada obat yang Ia konsumsi. Kenan "Tetapi ibuku sangat berhati-hati dalam memilih obat".
Ditepi pantai, Salim mengingat semua ingatan tentang Melih. Salim bingung kenapa Melih datang di hidupnya Melek dan Zeynep. Kelanjutannya...
