Sinopsis Elif episode 138 - 2 Juli 2015
Arzu mendapat kiriman surat dari seseorang yang tidak dikenal. Arzu membuka surat tersebut dan melihat isinya. Terdapat selembar foto dirinya saat ditahan dan siksa waktu itu serta sebuah pesan. Arzu membaca isi pesannya "Hari ini jam 1 di taman. Siapkan uang dan tunggu kabar dariku". Arzu terlihat kesal dengan isi pesan itu.
Seyda bersiap-siap pergi, Gonca melarang Seyda pergi karena nyonya Aliye dan Arzu tidak suka jika pembantu keluar bukan pada hari libur. Seyda "Kau juga pergi hari sebelumnya, dan itu bukan hari liburmu". Gonca "Aku mengunjungi bibiku yang sedang sakit, jadi tidak masalah".
Salim terdiam ketakutan mendapati ibunya berada dicafe saat dia bekerja melayani pelanggan. Salim menghampiri Aliye, Salim "Ibu, apa yang ibu lakukan disini?". Aliye "Yang seharusnya bertanya itu ibu, Salim. Duduk lah dulu".
Arzu kebingungan apa yang harus dia lakukan. Tiba-tiba Kenan muncul dan bertanya "Apa yang terjadi padamu?". Arzu "Ada tagihan kartu kreditku, aku sedang mengecek nya. Kenapa kau kembali?". Kenan "Aku menunggu surat, Kiraz bilang kau menerima semuanya". Arzu "tidak ada Kenan".
Salim "Pergilah ibu, kenapa ibu kesini?". Aliye "Kau yang seharusnya pergi dari sini, apa yang kau lakukan? Bukankah kau seharusnya kuliah dan bukan menjadi pelayan disini". Salim "Kalau ibu kesini hanya untuk menghina Zeynep dan menentang hubunganku dengannya, lebih baik ibu pergi". Zeynep muncul dan menghampiri mereka, Zeynep "Disini lah cafe tempatku bekerja, nyonya Aliye". Aliye "Kau bukan pemilik cafe disini, kau hanya pelayan tapi kau sudah membuat anakku bekerja disini bersamamu". Salim "Hentikan ibu. Ini lah kemauanku, ibu tidak bisa melarangku".
Kenan sedang sibuk mencari sesuatu, Arzu "Sayang, aku kebawah dulu menemui Gonca". Kenan "Tunggu dulu, Bagaimana kabar Elif? Sampai kapan dia ada disana?". Arzu "Oh iya aku lupa Kenan. Mereka bilang Elif masih harus dirawat disana untuk perkembangan jiwanya". Kenan lalu pergi meninggalkan Arzu. Arzu "Aku harus menyelesaikan ini dulu, setelah itu baru masalah Elif ini".
Salim meminta ibunya pergi dari cafe itu. Aliye "Tenang saja, ibu juga akan pergi dari sini. Tapi kau harus ikut dengan ibu". Salim "Aku akan pulang setelah pekerjaanku disini selesai". Aliye "Kau akan menyesal karena tidak mengikuti perkataan ibu". Salim "Lebih baik ibu pergi dulu, aku tidak mau berdebat disini".
Arzu menghubungi Erkut dan mengatakan apa yang terjadi, ada yang mengirim pesan dan meminta uang padanya. Erkut menyarankan untuk memberikan uang itu dan menutup mulut orang yang memerasnya itu. Setelah selesai, Erkut bergumam "Seyda, kau memang bodoh, tugas kecil begitu saja kau tidak bisa menyelesaikannya".
Zeynep menangis dengan sikap Aliye yang menghina dan marah padanya. Salim menghibur Zeynep dan berjanji bahwa Aliye tidak akan datang menemuinya lagi. Zeynep sedih karena sampai kapan mereka bisa bertahan dengan penolakan dari keluarga Salim.
Arzu melihat sikap Tugce yang semakin membuat kesal. Arzu memarahi Seyda dan mengatakan bahwa dia tidak becus mengasuh anak. Arzu semakin kesal karena sebelumnya dia mendapat surat ancaman dari orang yang tidak dia kenal.
Salim dan Zeynep sedang mengobrol bersama, Pelin muncul dan menghampirinya. Pelin menuntut Salim karena sudah berjanji akan belajar bersama. Salim "aku tidak pernah berjanji padamu, keluargaku yang menjanjikannya". Pelin "jadi begini jawabanmu Salim". Pelin pergi dengan kesal "Liat saja, kau boleh saja terus bersama Salim. aku akan menghubungi nyonya Aliye mengenai ini".
Pelin menghubungi Aliye dan mengadukan bahwa Salim tidak datang untuk belajar bersama dengannya.
Dilain tempat, Melek dan Elif bertemu dengan pemilik restoran yang selama ini memintanya untuk memasak makanan pesanan restoran. Pemilik restoran sangat kagum dengan keahlian Melek dalam memasak, dia menawarkan Melek untuk memasak dicabang restorannya yang baru saja dibuka. Melek "Aku tidak tau harus bagaimana pak, ini benar-benar diluar dugaanku". Pemilik restoran "Kau terima saja Melek, kau hanya memasak disana, mengelola restoran itu dan aku yang memberikan modal padamu". Melek sangat senang dengan tawaran dari pemilik restoran itu. Melek kemudian menuju cafe tempat Zeynep bekerja untuk mengunjungi Zeynep. Kelanjutannya...