Di rumah Tuan Necdet, Veysel sedang menikmati secangkir teh
dan bicara sendiri, lalu ada dua anak buah Tuan Necdet yang baru keluar rumah sambil
berbicara. Veysel mendengarnya lalu bicara sendiri, kemudian handphonenya
berdering, Murat menelponnya menceritakan mengenai Kenan yang sudah tau bahwa
Elif adalah anak kandungnya Kenan dan
Melek.
Tepatnya di pinggir jalan raya, Melek berdiri menunggu taxi.
Melek terlihat tidak sabar ingin segera pergi mencari tau dimana Elif dan juga
kakaknya.
Di dapur, Arzu meminta Kiraz yang sedang masak untuk
memberikan Tugce makanan. Kiraz pun lalu memberikan pirng yang berisi makanan
untuk Tugce. Arzu menemani Tugce makan sambil mengusap rambut Tugce.
Masih dilokasi kejadian, dalam mobilnya Zeynep yang menangis
bicara pada Selim, keduanya berbicara sambil menangis lalu Selim berdiri dan
mengecup kening Zeynep. Selim berjalan mendekati polisi yang saat itu tengah berbincang-bincang.
Selim bertanya pada polisi itu dan polisi itu menjawab, mereka terlihat
membicarakan sesuatu sambil Selim sesekali terisak tangisannya. Selim lalu
menuliskan sesuatu disebuah kertas kecil dari polisi.
Di rumah Tuan Necdet, Veysel menaiki anak tangga yang berada
disebuah lorong, lalu datang Erkut menghampiri dan keduanya berbincang-bincang
bersama. Veysel terlihat gugup saat berbicara karena sepertinya dia berniat
ingin memasuki sebuah ruangan dilorong itu. Sedangkan ditempat lain, setelah
beberapa lama menunggu taxi, akhirnya Melek berhasil menghentikan sebuah taxi
dan dengan tergesa-gesa Melek langsung menaiki taxi tersebut.
Di dalam mobil, dalam perjalanan, Zeynep yang memeluk topi
kupluk Elif bicara sambil menangis dan sepanjang perjalanan keduanya menangis
bersama dengan Zeynep yang terus bicara hingga membuat nafasnya jadi sesak.
Selim lalu menghentikan mobilnya dipinggir jalan, Selim dan juga Zeynep segera
keluar dari mobilnya. Zeynep terlihat mulai lemah dan tiba-tiba jatuh pingsan
dipelukan Selim. Selim yang memeluk Zeynep berusaha menyadarkan Zeynep.
Dalam perjalanan, dalam taxi Melek bicara pada sopir taxi
untuk minta lebih cepat jalannya. Di depan mobil, Selim bicara pada Zeynep yang
mulai sadar dari pingsannya lalu keduanya menangis bersama sambil saling
bicara. Selim membangunkan Zeynep dan keduanya masih terus menangis tiada henti
dan saat berdiri itu mereka berpelukkan seolah berat menerima kenyataan ini. Selim
memapah Zeynep masuk ke dalam mobil dan Selim juga masuk,lalu kembali pergi.
Di meja makan yang penuh hadiah-hadiah untuk Elif,Kenan
berdiri menghadap hadiah-hadiah itu merasa gelisah menunggu kedatangan Elif.
Kenan melihat ke arah jendela lalu sang Ibu menghampirinya sambil berbicara
sesuatu. Kenan menoleh ke luar jendela melihat mobil Selim datang, Kenan pun
segera menghampiri.
Sedangkan di luar rumah, Zeynep dan Selim turun dari mobil sambil
memeluk jaket dan topi kupluk Elif. Zeynep dan Selim melangkah perlahan-lahan
menuju rumah lalu dari dalam keluar Kenan di susul Aliya. Kenan memanggil
Zeynep menanyakan sesuatu, Aliya juga bertanya hal yang sama pada Selim namun
mereka hanya diam dan sedih. Kenan yang bingung dan gelisah terlihat emosi
karena mereka yang ditanya hanya diam saja dan bersedih.
Didalam ruang kerja Necdet,Veysel masuk dan sambil
mencari-cari yang dia inginkan. Veysel menemukan sebuah brankas dan berusaha
mengingat nomer pin brankas hingga beberapa kali dicoba, akhirnya brankas terbuka.
Veysel mengambil semua uang lalu tiba-tiba dari luar ruangan terdengar suara
anak buah bicara dengan Necdet dan membuat Veysel terkejut.
Di ruang tamu, Aliya bertanya lagi pada Zeynep dan Selim
tentang apa yang terjadi. Namun Zeynep dan Selim masih saja diam sedangkan
Zeynep hanya bisa menangis memeluk jaket Elif namun itu membuat nada bicara
Kenan meninggi dan emosi pada Selim yang tak mau bercerita ada apa. Selim hanya
bisa memanggil nama kakaknya. Zeynep semakin menangis menjadi-jadi membuat
Kenan dan Aliya semakin bingung dan bertanya-tanya. Selim dan Zeynep menyebut
nama Elif sambil keduanya menangis. Tiba-tiba dari belakang terdengar suara Melek
yang menanyakan apa yang terjadi. Melek menghampiri Aliya, Aliya meyakinkan apa
yang terjadi dan dia dengar. Aliya tidak percaya bahwa Elif mengalami
kecelakaan. Melek menjatuhkan tas kecilnya lalu bicara pada Zeynep sambil
meneteskan air matanya namun Zeynep hanya diam menangis. Kenan pun terlihat
terpukul dengan musibah ini, Melek bicara dengan Zeynep sambil menangis. Melek
langsung terduduk menangis memanggil nama Elif sedangkan Kenan matanya
berkaca-kaca memegang pintu. Melek berteriak memanggil Elif sambil terus
menangis, sedangkan Arzu yang berdiri didalam kamarnya mendengar suara tangis
Melek. Arzu pun mendekati pintu kamarnya dan membuka pintu sedikit lalu menguping
sambil senyum-senyum sendiri.
Saat semuanya terpukul dengan kecelakaan yang menimpa Elif,
Melih dan Paman Efrus, ditempat lain, tepatnya ditepi lautan yang airnya mulai
surut penuh bebatuan dan karang, terlihat Elif yang tergeletak ditepi laut itu
dan tidak sadarkan diri.