Sebelumnya... Saat Gonca lari dari kamar Arzu. ia tak sengaja menabrak Selim. Selim bertanya kepada Gonca apa yang terjadi. Arzu pun keluar dari kamar dan menceritakan semuanya. Arzu menyuruh Gonca untuk mencuci semua pakaian milik Gonca.
Dikamar Tugce. Elif kebelet ingin ke wc. akan tetapi ia takut melanggar garis yang dibuat oleh Tugce pada waktu itu. Karena sudah tak tahan dan Tugce pun sedang tertidur. Ia pun memberanikan diri untuk melewati garis itu.
Arzu, Murat dan Veysel mulai menjalankan rencana. di tempat lain Arzu bertemu dengan sekumpulan orang dan meminta pesanannya yang telah ia pesan. Sekumpulan orang itu memberikan koper kepada Arzu. Karena sudah selesai akan urusan kepada sekumpulan orang tersebut. Arzu pun pulang dan menjemput Elif untuk pergi.
Arzu mengatakan kalau ia akan mengantar Elif ketempat ibunya. Ditempat lain Murat dan Veysel sudah menunggu kedatangan Arzu. Disela menunggu ada seorang yang menelepon Veysel dan membuat Veysel kesal. Selang beberapa waktu akhirnya Arzu tiba bersama Elif beserta koper yang berisikan uang yang telah di janjikan oleh Arzu.
Veysel mengecek isi koper. Ternyata uang yang ada di dalam koper itu adalah palsu. Veysel mengetahui kalau uang yang diberikan kepada Arzu itu palsu. Ternyata Arzu berniat menjebak Veysel dengan uang palsu dan tertangkap oleh polisi. Veysel menyuruh Arzu membawa Elif kembali dan memberi waktu 2 hari untuk membawa uang asli. Ternyata orang yang menelepon Veysel disela menunggu tadi adalah Gonca. Karena kesal dimarahi oleh Arzu, Gonca membongkar semua rencana Arzu kepada Veysel.
Arzu pulang dengan penuh kesal. Gonca datang menghampiri Arzu. Arzu menceritakan semua yang telah ia alami saat bertemu dengan Veysel dan Murat. Gonca tertawa karena berhasil membalas dendam ke Arzu. Arzu masih teringat akan kejadian itu. Ia bingung harus bagaimana mengumpulkan uang untuk membayar Veysel. Arzu pun pergi kebank untuk menarik semua uang miliknya.
