Monday, May 25, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial TV Turki Abad Kejayaan Episode 114 - Bagian 1

Winteru - Ditengah-tengah pesta Selim tertidur hampir sebagian besar waktu pesta dan dia tidak mendapatkan kesempatan untuk menari dengan gadis-gadis penari. Raja Suleiman dalam perjalanan menuju Manisa. Ditengah jalan dia melihat seekor kuda yang sangat cantik, dan dia menginginkan kuda tersebut. Rustem membawa sebuah kotak yang berisi penuh dengan surat. Surat-surat itu berasal dari Manisa. Rustem dengan cekatan membukanya dan membaca isi surat tersebut satu persatu. Sesekali Rustem tersenyum kecil. 

Gazanfer datang dan mengantarkan gadis-gadis penari itu pergi. Lalu dia berusaha untuk membangunkan Selim karena Raja Seuleiman telah tiba. Suleiman berjalan menyusuri koridor. Nurbanu dan Canfeda bergegas mencari Selim untuk memberitau kabar bahwa Raja Suleiman telah tiba. Selim dibantu Gazanfer berdiri dan mengatakan kepadanya bahwa Selim harus merapikan dirinya. Sultan tidak boleh melihatnya seperti ini, akan tetapi sudah terlambat, Suleiman sudah berada disana dan melihat Selim yang berpenampilan kacau. Suleiman tampak marah lalu meninggalkan ruangan tersebut menemui anaknya. 

Rustem bersama dengan Hurrem, memberitahukan tentang surat-surat itu. Dia mengatakan bahwa surat-surat yang kita tunggu sudah tiba. Hurrem ingin mengetahui isi surat tersebut. Rustem memberitahu bahwa sesuai dugaan mereka, sebagian besar merekaa menyebut "Kami Mustkbel Sultan yang berarti Sultan Masa depan. Rustem mengatakan bahwa sepertinya ada orang yang ada disekitar Shehzade sedang merencanakan pengkhianatan. Hurrem menjawab jika seperti itu kita perlu mempersiapkan untu menghadapi situasi tersebut. 

Di Manisa, Suleiman sangat murka pada Selim. Begitu perilaku Selim selama ini saat Suleiman tidak berada disana. Selim beralasan bahwa dia tidak tau Suleiman akan datang. Suleiman lantas semakin murka karena jika Selim tau Suleiman akan datang maka Selim akan tetap menyembunyikan perilaku tidak baiknya dari Suleiman. Suleiman lantas mengusir Selim keluar.

 Nurbanu keluar kamarnya: "Apa yang akan terjadi sekarang?" Canfeda : "Aku tidak tahu, tapi aku takut dia akan dikirim ketempat lain." Nurbanu: "Oh Tuhan Selamatkanlah kami!" Valeria datang tiba-tiba dan menjawab: "Sia-sia saja Anda memohon seperti itu, Dia tidak akan mendengar Anda." Nurbanu: "Apa yang kamu lakukan di sini?" Valeria: "Saya kira Anda lupa ... Saya seorang Hunkar dan Sultana tidak akan kesini tanpa saya." Rustem sudah berkemas-kemas untuk melakukan perjalanan. Mihrimah: "Apa perlu pergi, saya tidak mengerti, Anda bisa menunggu Hunkar kembali, atau Anda bisa mengirim utusan." Rustem: "Lebih baik seperti ini. Hunkar harus tau tentang situasinya dari awal." Mihrimah: "Apa yang Anda pikir akan terjadi? yang saya maksud tentang Mustafa." Rustem: 'Dia menyebut dirinya Future Sultan, besok dia akan melakukan segala cara untuk menjadi Sultan.

Karena itu, kami ingin Hunkar segera mencegah hal itu terjadi. Shehzade Mustafa bertaruh dan yakin bahwa akan terjadi pertumpahan darah, entah itu atau saudara Anda Selim, Beyazid dan Cihangir. Kita harus siap dan kuat terutama saya dan Anda. Apakah Anda mengerti? " Cihangir tiba dan menyapa mereka berdua, dan Rustem permisi dan mengatakan dia harus pergi. Ketika Cihangir bertanya Mihrimah mengapa Rustem bergegas pergi dan akan kemana, Mihrimah mengatakan kepada Cihangir bahwa Rustem akan menjalankan tugas negara ke Edirne. 

Cihangir menanyakan mengapa Aghas mengatakan kepadanya bahwa Rustem akan Manisa? Mihrimah tidak memiliki pilihan selain memberitahu kakaknya apa yang terjadi sebenarnya. Nurbanu semakin jengkel dengan sikap Valeria yang mengatakan: "Oh jadi mereka hanya memberikan Anda ruangan ini, saya pikir Anda akan tinggal dengan gadis-gadis di halaman." Nurbanu: "Ini adalah ruangan paling indah untuk harem, jika suatu saat Mahidevran Sultan tinggal disini." Valeria: "Oh, kalau begitu, saya akan tinggal di sini dan Anda silahkan cari ruangan lain, setidaknya sampai aku pergi!" Nurbanu: "Tahu tempat Anda Valeria, Saya juga Sultana selain itu, saya tidak melahirkan seorang gadis!" Valeria: "Saya sedih untuk Cecilia.

Aku akan mengatakan yang sebenarnya, Anda adalah seorang wanita Shehzade yang gila dan saya THW (wanita) dari Padishah (Raja), jadi bersikap baiklah padaku, jika tidak! Aku akan membuat Anda menyesal! Dapatkan makanan secepatnya, aku akan berjalan-jalan disekitar istana." Canfeda: "Seperti yang Anda ingin Sultanim" Lalu Canfeda berbicara ke Nurbanu: Nurbanu, apa yang dia katakan kepada Anda?" Nurbanu: Dia adalah Hürrem Sultan, Dia seharusnya tidak pernah meninggalkan istana!" Mihrimah pergi untuk mengunjungi ibunya. 

Hurrem mengatakan padanya untuk duduk. "Apakah Rustem pergi?" Mihrimah mengatakan ia benar. Hurrem: "Seluruh penghuni istana ini ditakdirkan untuk menjadi bahagia, Apa yang terjadi?" Mihrimah: "Cihangir datang kepada saya, ia bertanya tentang Rustem yang pergi ke Manisa, saya tidak punya pilihan selain memberitahu dia" Hurrem: "Saya tidak mengerti" Mihrimah: "Seperti yang Anda tahu, Mustafa memiliki posisi yang berbeda untuk Cihangir, dia memiliki kasih dan ikatan antara mereka kuat" Hurrem: "Obligasi ini membawa kerugian bagi Cihangir, dan kemudian kita. Shehzade Mustafa membuat kesalahan, saya tidak akan melihat dia mengambil anak saya untuk bersamanya." Di Manisa, Selim mondar mandir kebingungan. Suleiman sangat murka kepadanya. Selim bercerita kepada Nurbanu, Nurbanu mencoba menghibur Selim dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Di taman istana, Cihangir meminta pengawal untuk mengantarkan surat ke Mustafa. Cihangir tidak mau terjadi apa-apa dengan Mustafa. 

Di memberitahu semua yang terjadi diistana kepada Mustafa. Di Manisa, Selim: "Maafkan saya ... sehingga saya bisa mendapatkan satu kesempatan lagi untuk berjalan di jalan Anda." Suleyman: Apa gunanya jika aku memaafkanmu? Ketika saya berbalik, Anda akan jatuh ke dalam lubang lagi" Selim: "Tidak, aku bersumpah kepada Anda bahwa itu tidak akan terjadi lagi. Aku tulus bertobat kepada Allah. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang haram lagi." Di Manisa, Nurbanu menanyakan apa yang dikatakan Raja Suleiman kepada Selim. Selim menceritakan bagaimana dia meminta maaf dan memohon ampun kepada Suleiman, tetapi Suleiman hanya diam dan tidak berkata apa-apa. 

Nurbanu lantas senang mendengar cerita Selim, Selim tampak bingung, Suleiman tidak memberikan jawaban, kenapa Nurbanu senang. Nurbanu menjelaskan bahwa jika Suleiman diam, maka itu artinya dia akan memikirkannya dan mempertimbangkan untuk memberikan kesempatan kepada Selim. Lantas Selim berjanji kepada Nurbanu bahwa dia tidak akan minum minum lagi dan akan bertobat. Di kamar Hurrem, Hurrem, Mihrimah, Afife dan Fahriye telah berkumpul, lalu Sumbul pun tiba. Hurrem mengatakan waktunya telah tiba, anda harus memberikan informasi seluruhnya kepada saya. Sumbul menjawab dia akan selalu mengingat Hurrem dan minta izin untuk pergi meninggalkan istana. Semuanya berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal pada Sumbul. Di Amasya, Mustafa menyambut Beyazid. Beyazid meminta Mustafa untuk menghubungi Hurichian. Mereka berjanji akan bertemu. Mahidevran adalah di kamarnya khawatir dan berbicara dengan Mustafa. Mahidevran: "! Anda membawa masalah pada Anda Jika Hunkar kami tahu Byeazid sini, dan apa yang dia lakukan, dia pertama akan membawa Anda ke rekening." Mustafa: "Jangan khawatir Validem, Hunkar kami tidak akan mencari tahu tentang itu ... toh Beyazid tidak akan tinggal lama. " Mahidevran: "Allah Bersedia dia bisa meninggalkan perjalanan cepat dan kami dapat pulih dari ini tanpa masalah Anda tidak akan bercerita tentang Mihrunissa tepat Meskipun ia adalah saudaramu hasilnya adalah bahwa ia adalah anak Hurrem ini ....? dan di sekelilingnya ia memiliki pria Hurrem dan di bagaimanapun akan mencapai telinganya. " Mustafa: "Saya tidak perlu menyembunyikan dari Beyazid Saya memiliki kepercayaan penuh dalam dirinya, ibu.." Mahi: "Meski begitu Anda menyimpan rahasia ini tersembunyi dengan diri sendiri ... silahkan" Di Manisa, Suleyman menyamar dan mendatangi pasar, dia menyapa wanita yang suaminya tewas. 

Suleiman mencari tahu tentang tuntutan dari wanita yang suaminya tewas. Hurrem di kamarnya menulis surat untuk Suleiman, mengungkapkan isi hatinya kepada Suleiman. Fahriye memasuki ruangan kemudian Hurrem bertanya apakah sudah ada kabar dari Rustem. Fahriye menjelaskan bahwa paling lambat besok Rustem sudah pasti berada di Manisa dan dia akan memberi kabar. 

 Di Manisa, Suleiman dan Selim berjalan bersama-sama untuk menjalani shalat jumat. Selim berjanji pada Suleiman akan berubah dan bertobat serta akan menjadi anak yang baik. Di Amasya, Mustafa dan Beyazid berbincang. Mustfa meminta Beyazid kembali ke Sanjak. Beyazid lantas mengatakan akan kembali ke Sanjak tetapi tidak sendirian. 

Dia akan kembali bersama Hurichian. Beyazid bermaksud untuk menikah dengan Hurichian tanpa memberitahu siapa pun. Mustafa mencoba memberi nasihat bahwa keputusan tersebut bukanlah main-main. Beyazid meminta Mustafa utuk tidak mencegah keputusannya. Mustafa membawa Beyazid menemui Mihrunissa. Mihrunissa adalah putri Kapudan Pasha dan sekaligus istri dari Mustafa. Mereka harus menikah diam-diam karena peraturan yang berlaku bahkan Sultan juga tidak mengetahui sama sekali. Mustafa khawatir jika Beyazid melakukan hal yang sama dengannya, maka Beyazid harus menyimpan rahasia itu sendirian. Dna jika Sultan tau, maka yang akan mendapatkan keuntungan adalah Selim. 

 Di Manisa, Nurbanu, Canfeda dan Val berada di teras kecil. Nurbanu dan Valeria selalu terlibat adu mulut. Mereka selalu bertengkar dan berbeda pendapat. Valeria sangat sombong, membuat Nurbanu jengkel. Selim dan Suleyman sedang makan malam, Selim menanyakan apa yang ibunya lakukan dan mengapa ibunya tidak ikut mengunjunginya. Kemudian tiba-tiba Lokman masuk memberitahu bahwa terjadi sesuatu dengan Valeria. Suleiman mendatangi Nurbanu dan Canfeda mencari tau apa yang terjadi. Mengapa Valeria bisa sampai terjatuh. Suleiman menghibur Raziye yang menangis lalu memegangnya. 

 Di Manisa, Rustem baru tiba dan bertemu dengan Gazanfer, bertanya apakah semua baik-baik saja. Gazanfer mengatakan bahwa mereka kehilangan Valeria karena kecelakaan. Lokman datang dan mengatakan bahwa Suleiman telah menunggu Rustem. Rustem mendatangi Suleyman yang sedang bersama Selim, Rustem mengucapkan belasungkawa dan berdoa untuk Valeria. Suleiman mengucapkan terima kasih dan semua yang terjadi sudah menjadi takdir dariNya. Suleiman menanyakan alasan Rustem datang, Rustem menjelaskan bahwa ini mengenai masalah surat-surat yang memberi dukungan kepada Mustafa di Amasya. Orang-orang Amasya sudah mulai memanggil Mustafa sebagai Sultan Masa Depan. Kelanjutannya...
Disqus Comments