Wednesday, November 11, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Season 2 Episode 213 - Bagian 1

winteru.com - Dirumah keluarga Kenan, Kiraz terlihat sedang terlihat ketakutan seperti melihat sesuatu saat Gonca masuk ke gudang. Gonca pun menghampiri Kiraz dan melihat kalau Kiraz ketakutan karena ada bangkai tikus. Gonca menanggapi Kiraz dan sepertinya meminta Kiraz mengambil sesuatu keluar, saat Kiraz pergi, Gonca langsung mengambil kain dan menutupi bangkai tersebut.

Ditempat lain, Veysel sedang menikmati kebiasaannya berjudi. Veysel lalu ditelpon seseorang namun saat melihat ponselnya, Veysel membiarkannya saja. Dia kembali bermain kartu dan berbincang-bincang dengan teman mainnya.

Masih digudang, Gonca mencari-cari pistol itu hingga dia harus membongkar barang-barang yang ada didalam gudang. Beberapa lama dia mencari, Gonca mengeluh karena tidak menemukannya lalu dia menoleh dan melihat pistol tergelatak dibalik kardus-kardus. Gonca sangat senang dan langsung mengambil pistol itu. Gonca menyembunyikan pistol tersebut dan segera berjalan keluar meninggalkan gudang.

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Season 2 Episode 213 - Bagian 1

Kiraz menemui Ny. Aliye diruang keluarga yang sedang menikmati secangkir teh. Kiraz bercerita dengan histeris karena melihat bangkai tikus di gudang. Ny. Aliye menghentikan Kiraz yang berbicara histeris tersebut. Ny. Aliye tidak tahan dengan Kiraz yang terus berceloteh mengenai bangkai tikus itu, dia terlihat emosi saat berbicara dengan Kiraz. Kiraz langsung pergi setelah dimarahi oleh Ny. Aliye.

Melek sedang berada di cafenya, Melek menghitung uang dimesin kasir dan sedikit menyelipkan uang ditempat lain. Lalu Melek berjalan keluar meninggalkan cafe miliknya setelah mengunci pintu cafe. Sedangkan dirumah Kenan, Ny. Aliye tampak sedang memberikan pengarahan pada Hasan, Sadik dan juga Kiraz. Setelah Ny. Aliye selesai bicara, Hasan dan Sadik segera keluar dan Kiraz sedikit diberikan perintah oleh Ny. Aliye lalu mereka berjalan meninggalkan dapur. Dikamarnya, Gonca memegang pistol yang dia temukan lalu terbayang saat dia mencoba mengenakan pakaian milik Arzu dikamar Arzu. Tiba-tiba Arzu datang dan memergokinya, Arzu menghina Gonca dengan sangat kasar hingga Gonca merasa dirinya sangat terhina. Gonca langsung keluar dari kamar Arzu sambil menangis. Kembali ke dunia nyata, Gonca merasa sangat senang karena saat ini dia memiliki bukti kuat kalau Arzu lah pelaku dari penembakan Zeynep saat pernikahannya itu. Gonca sepertinya menyusun rencana untuk membalaskan dendamnya selama ini atas sikap kasar Arzu padanya.

Gonca lalu membawa pistol itu keluar dari kamarnya. Tak lama, Gonca sudah berada dihalaman dibalik pohon, Gonca berjongkok dan menggali tanah itu dengan masih sesekali melihat-lihat situasi. Gonca memasukkan pistol itu kedalam lubang galian tadi dan kembali menimbunnya. Sepertinya Gonca sengaja menyembunyikan pistol itu didalam tanah agar tidak ada yang menemukannya. Sedangkan dipenjara, Arzu terlihat frustasi karena dia harus mendekam didalam penjara. Tampak beberapa tahanan lain saling berbincang-bincang membicarakan mengenai Arzu. Mereka sepertinya menertawai Arzu membuat Arzu kesal dan langsung berdiri marah. Namun kemarahan Arzu tidak sebanding dengan kekuatan yang dimiliki penghuni tahanan yang sepertinya sudah menjadi pemimpin didalam tahanan itu. Arzu hanya terdiam saat dia berbicara didepan Arzu.

Malam itu, keluarga Kenan sedang berkumpul. Ny. Aliye sepertinya membicarakan sesuatu yang membuat Tugce merasa senang. Saat itu, datanglah Selim yang baru saja tiba. Selim langsung menghampiri Tugce dan Elif lalu mencium mereka. Zeynep yang juga ada disana dan masih terduduk diatas kursi rodanya langsung menyapa Selim. Selim berjalan mendekati Zeynep lalu mencium tangan istrinya itu. Zeynep tersenyum malu pada Selim karena diperlakukan mesra didepan keluarga mereka. Ipek ikut tersenyum begitu pula Kenan melihat kebahagiaan Selim dan Zeynep. Sedangkan ditempat lain, Tulay sedang menyulam, Murat baru saja tiba. Tulay menyambut Murat, Murat menanyakan dimana ayahnya. Tulay menjawab kalau Veysel tidak ada dirumah dan belum pulang. Murat yang mendengar itu langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Veysel namun tidak tersambung. Veysel sedang berdiri didepan cafe milik Melek. Entah apa yang ada dipikirannya saat itu.

Keesokan harinya, Melek baru saja tiba didepan cafenya bersama Feride. Saat tiba didepan pintu, Feride melihat pintu cafe sudah terbongkar. Mereka segera masuk dan menemukan mesin kasir sudah terbuka dan isinya sudah berserakan. Melek sangat panik saat itu. Sedangkan dicucian mobil, Tulay tiba dan melihat Veysel tertidur didalam mobil. Tulay membangunkan Veysel dan mereka berjalan pergi. Kembali ke cafe, Melek terduduk dikursi pelanggan, Feride menanyakan apa Melek memikirkan seseorang yang berbuat seperti ini. Melek lalu termenung dan terbayang pertemuannya dengan Veysel sebelumnya.

Dirumah Kenan, Gonca keluar menuju halaman dan berbicara sesuatu. Sepertinya dia berniat ingin mengambil kembali pistol yang dia sembunyikan sebelumnya. Gonca lalu berjalan mendekati lubang tempat dia menyimpan pistol itu dan mulai menggali kembali. Setelah menemukan pistol, Gonca mengambilnya dan langsung menyembunyikan pistol itu dibalik bajunya dan berjalan masuk. Didalam, keluarga Kenan tengah menikmati sarapan bersama. Kenan tengah menasehati Tugce dan Tugce mengatakan sesuatu yang membuat yang lainnya tersenyum. Tugce lalu berdebat dengan Elif membuat keluarga tertawa melihat tingkah lucu mereka. 
Disqus Comments