winteru.com - Dirumah keluarga Kenan, Kiraz terlihat sedang terlihat ketakutan
seperti melihat sesuatu saat Gonca masuk ke gudang. Gonca pun menghampiri Kiraz
dan melihat kalau Kiraz ketakutan karena ada bangkai tikus. Gonca menanggapi
Kiraz dan sepertinya meminta Kiraz mengambil sesuatu keluar, saat Kiraz pergi,
Gonca langsung mengambil kain dan menutupi bangkai tersebut.
Ditempat lain, Veysel sedang menikmati kebiasaannya berjudi.
Veysel lalu ditelpon seseorang namun saat melihat ponselnya, Veysel
membiarkannya saja. Dia kembali bermain kartu dan berbincang-bincang dengan
teman mainnya.
Masih digudang, Gonca mencari-cari pistol itu hingga dia
harus membongkar barang-barang yang ada didalam gudang. Beberapa lama dia
mencari, Gonca mengeluh karena tidak menemukannya lalu dia menoleh dan melihat
pistol tergelatak dibalik kardus-kardus. Gonca sangat senang dan langsung
mengambil pistol itu. Gonca menyembunyikan pistol tersebut dan segera berjalan
keluar meninggalkan gudang.
Kiraz menemui Ny. Aliye diruang keluarga yang sedang
menikmati secangkir teh. Kiraz bercerita dengan histeris karena melihat bangkai
tikus di gudang. Ny. Aliye menghentikan Kiraz yang berbicara histeris tersebut.
Ny. Aliye tidak tahan dengan Kiraz yang terus berceloteh mengenai bangkai tikus
itu, dia terlihat emosi saat berbicara dengan Kiraz. Kiraz langsung pergi
setelah dimarahi oleh Ny. Aliye.
Melek sedang berada di cafenya, Melek menghitung uang
dimesin kasir dan sedikit menyelipkan uang ditempat lain. Lalu Melek berjalan
keluar meninggalkan cafe miliknya setelah mengunci pintu cafe. Sedangkan dirumah
Kenan, Ny. Aliye tampak sedang memberikan pengarahan pada Hasan, Sadik dan juga
Kiraz. Setelah Ny. Aliye selesai bicara, Hasan dan Sadik segera keluar dan
Kiraz sedikit diberikan perintah oleh Ny. Aliye lalu mereka berjalan
meninggalkan dapur. Dikamarnya, Gonca memegang pistol yang dia temukan lalu
terbayang saat dia mencoba mengenakan pakaian milik Arzu dikamar Arzu.
Tiba-tiba Arzu datang dan memergokinya, Arzu menghina Gonca dengan sangat kasar
hingga Gonca merasa dirinya sangat terhina. Gonca langsung keluar dari kamar Arzu
sambil menangis. Kembali ke dunia nyata, Gonca merasa sangat senang karena saat
ini dia memiliki bukti kuat kalau Arzu lah pelaku dari penembakan Zeynep saat
pernikahannya itu. Gonca sepertinya menyusun rencana untuk membalaskan
dendamnya selama ini atas sikap kasar Arzu padanya.
Gonca lalu membawa pistol itu keluar dari kamarnya. Tak
lama, Gonca sudah berada dihalaman dibalik pohon, Gonca berjongkok dan menggali
tanah itu dengan masih sesekali melihat-lihat situasi. Gonca memasukkan pistol
itu kedalam lubang galian tadi dan kembali menimbunnya. Sepertinya Gonca
sengaja menyembunyikan pistol itu didalam tanah agar tidak ada yang
menemukannya. Sedangkan dipenjara, Arzu terlihat frustasi karena dia harus
mendekam didalam penjara. Tampak beberapa tahanan lain saling
berbincang-bincang membicarakan mengenai Arzu. Mereka sepertinya menertawai Arzu
membuat Arzu kesal dan langsung berdiri marah. Namun kemarahan Arzu tidak
sebanding dengan kekuatan yang dimiliki penghuni tahanan yang sepertinya sudah
menjadi pemimpin didalam tahanan itu. Arzu hanya terdiam saat dia berbicara
didepan Arzu.
Malam itu, keluarga Kenan sedang berkumpul. Ny. Aliye
sepertinya membicarakan sesuatu yang membuat Tugce merasa senang. Saat itu,
datanglah Selim yang baru saja tiba. Selim langsung menghampiri Tugce dan Elif
lalu mencium mereka. Zeynep yang juga ada disana dan masih terduduk diatas
kursi rodanya langsung menyapa Selim. Selim berjalan mendekati Zeynep lalu
mencium tangan istrinya itu. Zeynep tersenyum malu pada Selim karena
diperlakukan mesra didepan keluarga mereka. Ipek ikut tersenyum begitu pula
Kenan melihat kebahagiaan Selim dan Zeynep. Sedangkan ditempat lain, Tulay
sedang menyulam, Murat baru saja tiba. Tulay menyambut Murat, Murat menanyakan
dimana ayahnya. Tulay menjawab kalau Veysel tidak ada dirumah dan belum pulang.
Murat yang mendengar itu langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Veysel
namun tidak tersambung. Veysel sedang berdiri didepan cafe milik Melek. Entah
apa yang ada dipikirannya saat itu.
Keesokan harinya, Melek baru saja tiba didepan cafenya
bersama Feride. Saat tiba didepan pintu, Feride melihat pintu cafe sudah
terbongkar. Mereka segera masuk dan menemukan mesin kasir sudah terbuka dan
isinya sudah berserakan. Melek sangat panik saat itu. Sedangkan dicucian mobil,
Tulay tiba dan melihat Veysel tertidur didalam mobil. Tulay membangunkan Veysel
dan mereka berjalan pergi. Kembali ke cafe, Melek terduduk dikursi pelanggan,
Feride menanyakan apa Melek memikirkan seseorang yang berbuat seperti ini.
Melek lalu termenung dan terbayang pertemuannya dengan Veysel sebelumnya.
Dirumah Kenan, Gonca keluar menuju halaman dan berbicara
sesuatu. Sepertinya dia berniat ingin mengambil kembali pistol yang dia
sembunyikan sebelumnya. Gonca lalu berjalan mendekati lubang tempat dia
menyimpan pistol itu dan mulai menggali kembali. Setelah menemukan pistol,
Gonca mengambilnya dan langsung menyembunyikan pistol itu dibalik bajunya dan
berjalan masuk. Didalam, keluarga Kenan tengah menikmati sarapan bersama. Kenan
tengah menasehati Tugce dan Tugce mengatakan sesuatu yang membuat yang lainnya
tersenyum. Tugce lalu berdebat dengan Elif membuat keluarga tertawa melihat
tingkah lucu mereka.