Thursday, November 5, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Shehrazat 04 November 2015 Episode 94 - Bagian 2

winteru.com - Dirumah sakit, Burak dan Sezen membantu Semih mengenakan baju. Tak lama, Kerem pun datang. Kerem menyapa ayahnya dan mendoakan semoga ayahnya cepat sembuh. Semih hanya diam saja, Burak dan Sezen saling melirik satu sama lain. Kerem lalu menanyakan Semih yang sudah akur dengan menantunya, Burak. Semih menjawab kalau Burak orang yang baik. Sezen dan Burak merasa sangat senang karena ayahnya sudah menerima pernikahan mereka. Kerem lalu mengulurkan tangannya pada Semih. Beberapa saat, barulah Semih meraih tangan Kerem dan berdiri. Kerem dan Semih berpelukan sebagai seorang ayah dan anak yang sudah terpisah sangat lama. Semih menangis memeluk Kerem begitupula dengan Kerem yang terharu. Sezen dan Burak memandang kebahagiaan dua orang, ayah dan anak itu.

Dirumah Fusun, Selim sedang mengajar Buket melukis sambil berbincang-bincang seperti biasanya.  Sementara Burcu menyiapkan minuman. Selim tampak tersenyum licik sambil berpikir sesuatu saat mengetahui bahwa Fusun hanya sendirian dirumah. Burcu dan Buket bercerita bahwa Pakize, bibi mereka pergi ke Sarkoy sedangkan Ghani pulang ke Kaesery. Sedangkan ditempat lain, Semih, Sezen, Kerem dan juga Burak sedang berbicara mengenai dimana Semih akan tinggal selanjutnya. Disaat yang sama, Bennu pun tiba lalu suasana tiba-tiba berubah menjadi hening dan semua yang ada disana hanya saling memandang satu sama lain.


Malam harinya, Fusun sedang menyulam gaun untuk Burcu yang akan dipakainya saat pentas seni nanti. Tiba-tiba ponselnya berdering dan ternyata Burcu yang menelpon. Burcu menanyakan tentang gaunnya pada Fusun. Disaat yang sama Burcin menangis karna terbangun dari tidurnya, Fusun pun menutup telpon dan bergegas menenangkannya. Setelah berhasil menenagkan Burcin, Fusun meneruskan kembali menyulam. Disaat itu, seorang pria yang tak lain adalah Selim mengendap-ngendap masuk rumah Fusun lewat pintu belakang. Fusun sangat terkejut dan berteriak histeris ketika melihat Selim sudah ada didepannya. Fusun pun berlari ketakutan, Selim terus mengejarnya hingga Fusun terjebak dikamar. Dikamar, Selim berusaha memperkosa Fusun, Fusun berusaha sekuat tenaga melawannya namun sia-sia karena Selim lebih kuat darinya. Disaat seperti itulah Fusun melihat gunting yang tergeletak dimeja lalu berusaha meraihnya. Fusun langsung menusukkan gunting tersebut dipunggung Selim.

Pagi hari, Fusun duduk terdiam didepan pintu kamar sambil memangku Burcin, penampilannya sangat acak-acakan layaknya orang tidak waras. Sepertinya semalaman dia menangisi kejadian itu. Sementara dibelakangnya, Selim yang telah tewas terkapar dilantai dengan gunting tertancap dipunggungnya. Sedangkan diluar, Pakize, bibi Fusun telah tiba dari Sarkoy, dia sempat berbincang-bincang dengan tetangga sebelum memasuki rumah Fusun. Sesampainya dirumah dia heran dan mulai khawatir karena Fusun tidak menjawab panggilannya, ditambah lagi, dia menemukan kain tergeletak dilantai, lalu Pakize menaiki tangga menuju kamar Fusun. Alangkah terkejutnya dia melihat kondisi Fusun saat itu, dan dia semakin shock lalu menjerit histeris ketika melihat didalam kamar ada seorang pria tergeletak dengan gunting menancap dipunggungnya.

Dilain tempat, keluarga Burhan sedang menikmati sarapan bersama. Burcu terlihat panik dan tidak sabaran karena pagi itu dia akan pentas ditambah lagi ibunya juga tidak memberikan kabar padanya mengenai gaun yang akan dikenakannya itu. Nadide berusaha meyakinkan Burcu dan menenangkannya. Selesai sarapan, Naddide, Ali kemal dan anak-anaknya pun bergegas pergi kerumah Fusun. Sepanjang perjalanan mereka berbincang-bincang penuh kegembiraan.

Tak lama mereka pun sampai didepan rumah Fusun, namun mereka merasa heran karena disana ada banyak orang berkerumunan dan juga polisi. Rumah Fusun juga telah dipagari police line. Ali Kemal dan keluarganya menerobos masuk, meskipun polisi berusaha mencegahnya. Suasana sangat tegang begitu keluarga Ali kemal masuk ke rumah, polisi tidak mengizinkan mereka masuk dikarenakan sedang dilakukan olah TKP atas kasus Fusun. Ali kemal tetap bersikeras menerobos menaiki tangga menuju kamar Fusun. Polisi berusaha mencegahnya, dari kejauhan dia sangat sedih melihat kondisi Fusun saat itu. Sesampainya diluar, Ali kemal memeluk anak-anaknya sambil menangis. Naddide yang saat itu memangku Burcin pun merasa sedih dengan kejadian ini.

Dikamarnya, Shehrazat yang saat itu sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor sedang mengamati wajah Onur yang masih tidur terlelap hingga Onur terbangun. Shehrazat menyapa suaminya itu, lalu Onur bertanya kenapa Shehrazat tidak membangunkannya. Shehrazat mengatakan bahwa dia tidak mau melewatkan memandang wajah manis Onur saat tidur, lalu Onur bangun dan melihat jamnya. Shehrazat mengatakan akan pergi bekerja, Onur tampak heran kenapa dihari minggu Shehrazat harus bekerja, lalu Onur pun kembali berbaring sambil menarik tangan istrinya yang akan beranjak pergi. Shehrazat lalu menegaskan dia harus bekerja hari ini tapi Onur tak peduli dan malah semakin erat memeluk Shehrazat.

Baca juga :

Sementara itu dihalaman rumah, Firdev sedang melayani Kaan dan Nilufer sarapan. Nilufer dan Kaan sangat senang karena Firdevs membuatkan mereka makanan berbentuk replika mukanya. Tak lama kemudian Shehrazat dan Onur menyusul dan ikut sarapan bersama mereka. Kaan bercerita bahwa Firdev membuatkan makanan di piring menyerupai muka, lalu Shehrazat berterima kasih pada Firdev. Namun sepertinya Firdev tak mendengar ucapan Shehrazat karena terlalu semangat melayani Nilufer. Shehrazat pun sangat kesal dan berbicara ketus padanya. Firdev pun beralasan bahwa dia tidak mendengarnya. Onur hanya terdiam dan terlihat tegang. Disaat ketegangan itu Kaan bertanya pada ibunya tentang rencana menanam bunga ditaman. Setelah menjawab pertanyaan Kaan, Shehrazat pun buru-buru pergi kekantor.

Nadide, Ali kemal dan yang lainnya masih dihalaman rumah Fusun. Mereka bersedih dan tampak cemas memikirkan Fusun. Sementara Burhan yang blm mengetahui kabar tentang Fusun sedang santai dirumah sambil membaca koran.


Shehrazat tiba dikantornya, saat turun dari mobil dia memergoki seorang pria tengah mengambil fotonya dari balik semak-semak. Shehrazat pun berlari mengejar pria itu, namun sia-sia karena pria itu berlari sangat cepat. Shehrazat mulai merasa ketakutan dan bergegas kembali ke mobil untuk menelfon Onur. Saat itu, Onur sedang berbincang-bincang dengan Firdev saat Shehrazat menelfonnya. Shehrazat menceritakan kejadian yang dialaminya. Onur pun terlihat tegang saat Shehrazat mengatakan akan melapor polisi. Lalu dia menyuruh Shehrazat pulang.
Disqus Comments