Wednesday, November 11, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Season 2 Episode 213 - Bagian 2

winteru.com - Dipenjara, Gonca datang mengunjungi Arzu. Gonca berbicara dengan Arzu melalui telpon yang ada. Gonca sepertinya mengancam Arzu dan memerasnya. Arzu terlihat kesal lalu Gonca secara sembunyi-sembunyi menunjukkan pistol yang ada didalam tasnya. Arzu pun sangat terkejut saat melihat pistol itu. Gonca dan Arzu kembali berbicara serius mengenai sesuatu, Arzu berusaha bersikap tenang sedang Gonca berbicara seperti orang yang memenangkan sesuatu dari Arzu.

Murat mendatangi cafe milik Melek dan bertemu dengan Feride. Sepertinya Feride menceritakan mengenai hilangnya uang dimesin kasir cafe dan kecurigaan Melek kalau Veysel lah yang mengambil uang tersebut. Murat awalnya terkejut dan mengatakan apa ayahnya Veysel yang mengambil. Murat terlihat emosi mengingat apa yang dilakukan Veysel, Murat segera pergi tanpa mendengarkan Feride yang memanggilnya. Dirumah Kenan, Ipek, Selim dan juga Sadik sedang menghias ruangan. Sepertinya akan ada acara, lalu Ipek kembali duduk dan berbincang dengan Ny. Aliye. Mereka sepertinya memuji Zeynep membuat Ny. Aliye ikut tertawa bahagia.

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Season 2 Episode 213 - Bagian 2


Setelah menemui Arzu dipenjara, Gonca membawa pistol itu menemui Necdet dirumahnya. Gonca memberikan pistol itu pada Necdet. Necdet meletakkan pistol itu dan meraba wajah Gonca lalu dengan santai dia menarik rambut Gonca membuat Gonca ketakutan. Sepertinya Necdet sangat marah karena Gonca mengancam Arzu sebelumnya. Sedangkan dikantor polisi, pria yang sebelumnya bertemu dengan Necdet dirumahnya dan dibawa oleh Erkut pergi, datang menemui polisi. Terlihat pria itu sepertinya memberikan pengakuan kalau dia yang bersalah atas kasus Arzu. Setelah polisi menanyakan beberapa pertanyaan dan memeriksa berkas-berkas, kedua tangan pria itu langsung diborgol oleh polisi. Polisi membawa pria itu untuk ditahan.

Masih dirumah Kenan, Tugce dan Elif membantu menyiapkan balon-balon. Elif menghembus sebuah balon, Tugce berbicara menanyakan sesuatu pada Zeynep. Lalu Tugce sepertinya menanyakan keberadaan ibunya dan apa ibunya akan datang. Ipek berusaha menjelaskan sesuatu agar Tugce tidak sedih dan mengerti. Ipek menyarankan Tugce ikut meniup balon seperti Elif. Tugce pun menurut saja perkataan bibinya itu. Zeynep lalu berkata pada Selim kalau dia akan menghubungi Melek.

Dicafe, Melek sedang bersama Melih membicarakan mengenai kejadian pencurian dicafenya tadi. Saat Melih sedang bicara, ponsel Melek berbunyi, Zeynep yang menelfon. Melek menjawab telfon dari Zeynep dengan tersenyum. Sepertinya Zeynep mengundang Melek untuk datang ke acara dirumah mereka. Awalnya Melek berat untuk datang namun Zeynep membujuknya dan akhirnya Melek pun bersedia untuk datang.

Dikantor cucian mobil, Veysel sedang duduk termenung dimeja kerjanya. Tulay membawakan minuman untuk Veysel yang terlihat bersedih. Tulay menghibur Veysel yang terlihat kurang bersemangat. Lalu Veysel ditelfon oleh Zeynep, sepertinya Zeynep juga mengundang Veysel untuk datang ke acara mereka. Tulay yang melihat Veysel bicara dengan Zeynep terlihat kurang suka namun dia tetap berpura-pura menanyakan apa yang terjadi. Wajah Veysel terlihat semakin tidak tenang dan lesu setelah bicara ditelfon dengan Zeynep.

Dipenjara, Arzu terlibat pertengkaran dengan salah satu tahanan. Saat Arzu bersitegang, dari belakang tahanan yang sepertinya pemimpin langsung memegangi leher Arzu mengancamnya dengan pisau. Tiba-tiba penjaga datang dan memanggil Arzu, awalnya Arzu dengan kasar menjawab lalu penjaga mengatakan kalau Arzu dibebaskan. Arzu terkejut begitu pula dengan tahanan yang lainnya. Arzu tersenyum senang saat penjaga pergi.

Sebelum meninggalkan tahanan, Arzu mengucapkan salam perpisahan dan sepertinya mengatakan sesuatu yang membuat beberapa tahanan sakit hati padanya. Mereka sangat kesal dan emosi melihat sikap Arzu yang sombong. Arzu yang berhasil membalaskan dendamnya pada sesama tahanan itu langsung pergi begitu saja. Sedangkan dirumah Kenan, beberapa undangan telah berkumpul. Elif dan Tugce berlari-lari sambil bermain balon, mereka tertawa senangnya sambil bermain balon. Ny. Aliye terlihat berbicara dengan Zeynep, mungkin menanyakan Melek. Zeynep saat itu sedang berbincang dengan Gulnur yang juga ada disana.

Dicafe, Murat sedang duduk santai melihat Feride yang sedang membereskan meja-meja karena pelanggan sudah tidak ada. Lalu saat tengah membersihkan salah satu meja, Feride menemukan sebuah dompet terjatuh dilantai. Feride memberitahu Murat, Murat melihat dompet itu dan segera pergi menuju alamatnya untuk mengembalikan dompet tersebut. Feride kembali melanjutkan pekerjaannya beres-beres cafe.

Kembali kerumah Kenan, saat semua tengah saling berbincang masing-masing. Tepat saat Kenan dan Aliye sedang berbicara, Arzu baru saja tiba dan langsung berjalan menuju ruangan tempat semua orang berkumpul. Kiraz yang membukakan pintu berjalan dibelakang Arzu dengan wajah yang sedikit cemas, Tugce pertama kali menyadari kedatangan Arzu dan langsung berteriak memanggil ibunya. Kenan dan Ny. Aliye yang mendengar itu langsung terkejut dan seketika saja berdiri. Semua ikut menoleh kearah Arzu dengan sama-sama terkejut dan merasa tidak senang dengan kedatangan Arzu. Arzu dengan santai dan senyum liciknya menyapa semua orang membuat keadaan menjadi tegang seketika itu juga sedangkan Arzu hanya tersenyum dengan santainya pada semua orang. 
Disqus Comments