winteru.com - Dipenjara, Gonca datang mengunjungi Arzu. Gonca berbicara
dengan Arzu melalui telpon yang ada. Gonca sepertinya mengancam Arzu dan
memerasnya. Arzu terlihat kesal lalu Gonca secara sembunyi-sembunyi menunjukkan
pistol yang ada didalam tasnya. Arzu pun sangat terkejut saat melihat pistol
itu. Gonca dan Arzu kembali berbicara serius mengenai sesuatu, Arzu berusaha
bersikap tenang sedang Gonca berbicara seperti orang yang memenangkan sesuatu
dari Arzu.
Murat mendatangi cafe milik Melek dan bertemu dengan Feride.
Sepertinya Feride menceritakan mengenai hilangnya uang dimesin kasir cafe dan
kecurigaan Melek kalau Veysel lah yang mengambil uang tersebut. Murat awalnya
terkejut dan mengatakan apa ayahnya Veysel yang mengambil. Murat terlihat emosi
mengingat apa yang dilakukan Veysel, Murat segera pergi tanpa mendengarkan
Feride yang memanggilnya. Dirumah Kenan, Ipek, Selim dan juga Sadik sedang
menghias ruangan. Sepertinya akan ada acara, lalu Ipek kembali duduk dan
berbincang dengan Ny. Aliye. Mereka sepertinya memuji Zeynep membuat Ny. Aliye
ikut tertawa bahagia.
Setelah menemui Arzu dipenjara, Gonca membawa pistol itu
menemui Necdet dirumahnya. Gonca memberikan pistol itu pada Necdet. Necdet meletakkan
pistol itu dan meraba wajah Gonca lalu dengan santai dia menarik rambut Gonca
membuat Gonca ketakutan. Sepertinya Necdet sangat marah karena Gonca mengancam
Arzu sebelumnya. Sedangkan dikantor polisi, pria yang sebelumnya bertemu dengan
Necdet dirumahnya dan dibawa oleh Erkut pergi, datang menemui polisi. Terlihat
pria itu sepertinya memberikan pengakuan kalau dia yang bersalah atas kasus
Arzu. Setelah polisi menanyakan beberapa pertanyaan dan memeriksa
berkas-berkas, kedua tangan pria itu langsung diborgol oleh polisi. Polisi
membawa pria itu untuk ditahan.
Masih dirumah Kenan, Tugce dan Elif membantu menyiapkan
balon-balon. Elif menghembus sebuah balon, Tugce berbicara menanyakan sesuatu
pada Zeynep. Lalu Tugce sepertinya menanyakan keberadaan ibunya dan apa ibunya
akan datang. Ipek berusaha menjelaskan sesuatu agar Tugce tidak sedih dan
mengerti. Ipek menyarankan Tugce ikut meniup balon seperti Elif. Tugce pun
menurut saja perkataan bibinya itu. Zeynep lalu berkata pada Selim kalau dia
akan menghubungi Melek.
Dicafe, Melek sedang bersama Melih membicarakan mengenai
kejadian pencurian dicafenya tadi. Saat Melih sedang bicara, ponsel Melek
berbunyi, Zeynep yang menelfon. Melek menjawab telfon dari Zeynep dengan
tersenyum. Sepertinya Zeynep mengundang Melek untuk datang ke acara dirumah
mereka. Awalnya Melek berat untuk datang namun Zeynep membujuknya dan akhirnya
Melek pun bersedia untuk datang.
Dikantor cucian mobil, Veysel sedang duduk termenung dimeja
kerjanya. Tulay membawakan minuman untuk Veysel yang terlihat bersedih. Tulay
menghibur Veysel yang terlihat kurang bersemangat. Lalu Veysel ditelfon oleh
Zeynep, sepertinya Zeynep juga mengundang Veysel untuk datang ke acara mereka.
Tulay yang melihat Veysel bicara dengan Zeynep terlihat kurang suka namun dia
tetap berpura-pura menanyakan apa yang terjadi. Wajah Veysel terlihat semakin
tidak tenang dan lesu setelah bicara ditelfon dengan Zeynep.
Dipenjara, Arzu terlibat pertengkaran dengan salah satu
tahanan. Saat Arzu bersitegang, dari belakang tahanan yang sepertinya pemimpin
langsung memegangi leher Arzu mengancamnya dengan pisau. Tiba-tiba penjaga
datang dan memanggil Arzu, awalnya Arzu dengan kasar menjawab lalu penjaga
mengatakan kalau Arzu dibebaskan. Arzu terkejut begitu pula dengan tahanan yang
lainnya. Arzu tersenyum senang saat penjaga pergi.
Sebelum meninggalkan tahanan, Arzu mengucapkan salam
perpisahan dan sepertinya mengatakan sesuatu yang membuat beberapa tahanan
sakit hati padanya. Mereka sangat kesal dan emosi melihat sikap Arzu yang
sombong. Arzu yang berhasil membalaskan dendamnya pada sesama tahanan itu
langsung pergi begitu saja. Sedangkan dirumah Kenan, beberapa undangan telah
berkumpul. Elif dan Tugce berlari-lari sambil bermain balon, mereka tertawa
senangnya sambil bermain balon. Ny. Aliye terlihat berbicara dengan Zeynep,
mungkin menanyakan Melek. Zeynep saat itu sedang berbincang dengan Gulnur yang
juga ada disana.
Dicafe, Murat sedang duduk santai melihat Feride yang sedang
membereskan meja-meja karena pelanggan sudah tidak ada. Lalu saat tengah
membersihkan salah satu meja, Feride menemukan sebuah dompet terjatuh dilantai.
Feride memberitahu Murat, Murat melihat dompet itu dan segera pergi menuju
alamatnya untuk mengembalikan dompet tersebut. Feride kembali melanjutkan
pekerjaannya beres-beres cafe.
Kembali kerumah Kenan, saat semua tengah saling berbincang
masing-masing. Tepat saat Kenan dan Aliye sedang berbicara, Arzu baru saja tiba
dan langsung berjalan menuju ruangan tempat semua orang berkumpul. Kiraz yang
membukakan pintu berjalan dibelakang Arzu dengan wajah yang sedikit cemas,
Tugce pertama kali menyadari kedatangan Arzu dan langsung berteriak memanggil
ibunya. Kenan dan Ny. Aliye yang mendengar itu langsung terkejut dan seketika
saja berdiri. Semua ikut menoleh kearah Arzu dengan sama-sama terkejut dan
merasa tidak senang dengan kedatangan Arzu. Arzu dengan santai dan senyum
liciknya menyapa semua orang membuat keadaan menjadi tegang seketika itu juga
sedangkan Arzu hanya tersenyum dengan santainya pada semua orang.