Winteru - Setelah beberapa lama disiksa, akhirnya Arzu memberitahu dimana lokasi dan jamnya orang suruhannya akan membunuh Salim. Arzu memberitahu lokasinya dan mengatakan bahwa waktu mereka hanya 15 menit lagi sebelum Salim dibunuh. Gonca dan Veysel segera menuju lokasi secepatnya setelah diberitahu oleh dua teman Veysel. Gonca tiba dilokasi itu tepat saat laki-laki suruhan Arzu akan menembak Salim. Gonca melihat Salim bersama seorang perempuan, Gonca merasa bimbang dan kecewa karena ternyata Salim sedang bersama perempuan lain disana. Veysel menghentikan laki-laki itu, Veysel berhasil menghentikannya dan menyelamatkan nyawa Salim. Gonca dan Veysel segera meninggalkan lokasi itu setelah melumpuhkan dan menggagalkan rencana Arzu.
Sinopsis Elif Episode 130 - 24 Juni 2015
Arzu menuntut untuk dibebaskan karena dia sudah memberitahu semua rencananya. Kedua laki-laki itu mengatakan bahwa jika mereka sudah mendapat kabar Salim selamat, baru lah Arzu akan dibebaskan. Arzu meronta-ronta dan berteriak, laki-laki itu meminta Arzu untuk diam.
Setelah berhasil menyelamatkan Salim, Veysel dan Gonca kembali menuju tempat dimana Arzu ditahan. Sepanjang perjalanan, Veysel membanggakan dirinya karena berhasil melumpuhkan penjahat dan menyelamatkan Salim, pria yang sangat dicintai Gonca. Veysel berkata "Jika kita datang terlambat, Salim pasti sudah terbunuh". Gonca hanya diam dan termenung, Gonca memikirkan siapa gadis yang bersama Salim dipantai itu dan mengapa mereka berada disana. Veysel mengejutkan dan membuyarkan lamunan Gonca.
Dilain tempat, Salim dan Zeynep berjalan bergandengan tangan. Zeynep tampak tersenyum-senyum karena merasa bahagia setelah diberi kejutan dan dilamar oleh Salim. Salim berkata "Kamu harus selalu tersenyum, aku sangat senang melihatmu selalu tersenyum seperti itu, Zeynep".
Melek dan Elif bersiap-siap keluar rumah. Melek ingin mengajak Elif jalan-jalan keluar. Saat membuka pintu, Melek melihat Kenan turun dari mobilnya. Melek seketika itu langsung menutup pintu dan membawa Elif kembali keruang tamu. Elif bertanya "Ada apa ibu? Apakah kita tidak jadi pergi?". Melek meminta Elif untuk diam dulu dan tidak bersuara sama sekali. Elif menuruti perkataan ibunya. Kenan mengetuk pintu rumah Melek berkali-kali, Melek tetap tidak menjawab. Kenan berteriak "Aku tau kamu ada didalam Melek. Aku kesini hanya untuk melihatmu karena kudengar kamu sudah bebas dari tahanan". Melek tetap tidak menjawab, setelah beberapa lama, Kenan akhirnya menyerah dan pergi meninggalkan rumah Melek.
Zeynep dan Salim masih menyusuri taman berjalan berdua, saat tengah asyik mengobrol, muncullah Murat dan menghampiri mereka. Murat sangat kesal melihat Zeynep dan Salim bergandengan tangan. Murat memaki Zeynep lalu melihat kearah jari Zeynep yang terpasang cincin. Murat semakin emosi dan bertengkar dengan Salim. Zeynep membela Salim dan meminta Murat pergi dari hadapannya dan tidak mencampuri urusannya lagi. Murat lalu pergi meninggalkan Zeynep dengan kesal. Zeynep minta maaf pada Salim, Salim meminta Zeynep untuk tenang saja dan tidak terpengaruh dengan perlakuan Murat pada Salim.
Gonca dan Veysel tiba di markas mereka. Kedua teman Veysel sudah menunggu dan menanyakan bagaimana hasilnya. Veysel menceritakan bahwa dia berhasil menggagalkan rencana pembunuhan itu dan berhasil menyelamatkan nyawa kedua anak-anak itu. Gonca masih saja diam, lalu kedua temannya bertanya "Bagaimana dengan perempuan ini? Apa kita akan melepaskannya?". Veysel "Belum saatnya, aku masih punya rencana untuk Arzu".
Murat tiba disalon mobil, kebetulan disitu ada Erkut. Erkut bertanya kenapa wajah Murat kesal, Murat tidak mau menceritakannya, akhirnya Murat menceritakan setelah dibujuk oleh Erkut. Murat ke kamar mandi dan meninggalkan handphonenya. Rupanya Seyda mengirimi Murat pesan untuk bertemu,Erkut yang membaca pesannya lalu membalas pesan Seyda. Murat keluar dari kamar mandi dan sama sekali tidak tau mengenai pesan dari Seyda. Kelanjutannya...