Winteru - Sebelumnya... Dikamar Gonca, Gonca “Bagaimana ini pasti saat ini Arzu
telah menonton CD itu. Habis lah aku, Lebih baik aku menghubungi Veysel”.
Diluar Seyda mendengar percakapan Gonca dan Veysel “Jadi CD itu sangat penting
ya. Aku harus melihatnya dulu”.
Di tempat Veysel. Telepon berbunyi, Veysel “Kenapa wanita
ini menelpon aku. Pasti ada kabar baik. Haloo!!!”. Gonca “bagaimana ini Veysel.
Aku kehilangan CD itu”. Veysel “Jangan kau berani-berani membohongi ku Gonca”. Gonca “Kau tanyakan ke
murat. Murat tidak mengambil CD itu dari aku. Aku telah kehilangan CD itu
Veysel. Arzu telah mendapatkannya”. Veysel “Jangan coba-coba membohongiku. Katakan dimana CD itu dan
berikan kepadaku”.
Tak lama setelah Gonca selesai menelpon Veysel, Gonca keluar kamar hendak menemui Arzu. Seyda berpura-pura baru saja datang dan mengatakan kalau Aliye memanggil Gonca dan Arzu pun sudah lama
menunggu Gonca. Setelah Gonca pergi, Seyda pun masuk ke kamarnya. Di kamar Seyda, Seyda membuka CD
itu di laptopnya “Kok tak bisa dibuka ? Apa aku harus membukanya di komputer
Kenan ya ? ahhh nanti ketahuan. Aku tahu. Aku pakai komputer Tugce saja”. Seyda
pun pergi ke kamar Tugce.
Gonca menemui Arzu dengan penuh hati-hati. Gonca “Ada apa
nyonya, kau memanggil aku ?”. Arzu “Darimana saja kau, Cepat ke kamarku tunggu
aku disana”. Dikamar Arzu, Gonca mondar mandir kebingungan apa yang harus ia
lakukan. Dalam hati Gonca “Apa yang harus aku lakukan ? aku tak bisa seperti
ini. Aku harus kabur”. Selang beberapa menit. Arzu masuk kekamarnya “Sekarang
giliranmu Gonca”. Saat masuk, Gonca tak ada di kamar Arzu. Ia bertanya kepada
Kiraz dimana Gonca. Kiraz “Aku tak tahu nyonya. Tadi ia sudah di kamarmu”. Arzu
“Aku harus menelepon Gonca....... Aduh, teleponnya tak aktif pula”.
Di kafe tempat Zeynep kerja. Salim ikutan bekerja sebagai
pembantu kafe untuk menghibur Zeynep. Zeynep “Kamu pasti lelah kan ? kamu
istirahat saja”. Salim “Aku tak lelah. Asal aku bisa bersamamu aku tak akan
lelah. Apapun akan aku lakukan asal bisa bersama mu. Kita jangan sampai
terpisah”.
Ditempat kerja Veysel. Murat pun tiba “Ayah, CD itu sudah
bersama Arzu. Pembantu itu (Gonca) mukanya pucat, aku yakin CD itu sudah
bersama Arzu”. Veysel “Kau bodoh Murat, Kau sudah di tipu oleh Gonca”. Murat
“Tapi ayah, muka si pembantu itu pucat sekali. Pasti CD itu sudah di ambil Arzu”.
Veysel “Kalau Arzu telah memiliki CD itu. Ia pasti sudah menghancurkan kita
semua”.
Dirumah Kenan, dikamarnya Tugce, Seyda menunggu Tugce
yang sedang memainkan laptopnya. Seyda “Tugce ayo tidur, sudah main laptopnya”.
Tugce “Tak mau, kenapa sih dari tadi kakak ribut saja”. Tak lama Arzu datang
“Seyda, aku pergi dulu. Tolong jaga Tugce ya”. Seyda “Iya nyonya. Tugce sudah.
Ayoo tidur. Udah main laptopnya”. Tak lama Kiraz memanggil Tugce mengatakan
kalau kuenya sudah siap. Seyda “Akhirnya Tugce pergi”. Seyda pun memasukkan CD
itu ke Laptop Tugce. Seyda kaget saat melihat film yang ada di CD itu. Seyda
“Jadi ini yang membuat CD ini di cari-cari banyak orang”. Saat film itu masih
berjalan, Aliye masuk kekamar dan menyuruh Seyda kebawah mengasuh Tugce. Aliye
marah melihat Seyda yang hanya duduk-duduk santai melihat laptp. Aliye meminta Seyda segera mencari Tugce karena kepalanya sudah mulai pusing dengan keributan yang dibuat oleh Tugce.
Seyda pun kebawah mencari Tugce dan tak sempat mengambil CD
dari laptop. Ternyata Tugce sudah ke kamarnya dan memainkan game di laptop itu.
Karena kesulitan memainkan game di laptop. Tugce pergi ke ruangan ayahnya (Kenan)
untuk meminta bantuan ayahnya.
Dihalaman rumah Kenan Seyda masih mencari Tugce. Ia teringat
dengan CD itu. Seyda “Aku lupa dengan CD itu. Tugce pasti sudah kembali
kekamarnya”.
Diruangan kerja Kenan. Tugce “Ayah, bantu aku. Aku tak bisa
melewatkan level di permainan ini (Sambil menunjukkan laptop ke ayahnya)”.
Kenan “Baiklah, sini ayah bantu. Kamu terlalu banyak membuka aplikasi. Ayah
tutup dulu ya... Apa yang ada di dalam CD ini ya ??”.
Seyda berlarian ke kamar Tugce. Seyda bertanya ke Ipek “Apakah
melihat Tugce ?”. Ipek “Ia pergi ke ruangan Kakak ku (Kenan) sambil membawa laptop”. Seyda “Laptop !!” Seyda lari ke ruangan Kenan.
Seyda tiba diruangan kerja Kenan, tepat bersamaan dengan Kenan yang sedang membuka laptop Tugce. Seyda ketakutan jika sampai Kenan melihat isi CD itu. Kenan terdiam melihat kearah Seyda.