Wednesday, July 1, 2015

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 137 - Bagian 1

Winteru Seyda menggunakan laptop Tugce untuk melihat isi CD yang dicari-cari oleh semua orang. Seyda menonton CD tersebut, tiba-tiba Aliye masuk kekamar Tugce dan meminta Seyda segera mencari Tugce karena dia sudah membuat kekacauan dirumah. Seyda dibentak untuk segera pergi mencari Tugce, Seyda tidak sempat mengambil CD itu dari dalam laptop Tugce.

Sinopsis Per-Episode Serial Drama Turki Elif Episode 137 - Bagian 1

Sinopsis Elif episode 137 - 1 Juli 2015
Selang beberapa lama, Tugce kembali ke kamarnya dan memainkan games kesukaannya. Tugce tidak bisa menyelesaikan permainan itu, Tugce memutuskan untuk meminta bantuan pada ayahnya (Kenan). Tugce membawa laptopnya yang berisi CD rekaman pengakuan Arzu tersebut ke ruang kerja Kenan. Tugce merayu ayahnya untuk membantunya, saat Kenan sedang mengotak atik laptop Tugce, Kenan melihat ada CD yang terpasang didalam laptop. Kenan "Apa yang ada didalam CD ini ya?". Tepat saat itu, Seyda muncul diruangan Kenan untuk mencegah Kenan membuka CD itu. Seyda sangat ketakutan kalau sampai Kenan membuka dan melihatnya. 

Seyda tiba diruangan kerja Kenan saat Kenan sedang membuka laptop Tugce. Kenan melihat kearah Seyda yang tergesa-gesa keruang kerja. Seyda "Tuan Kenan, maaf, tadi Tugce tiba-tiba menghilang. Jangan sampai Tugce menganggu pekerjaan anda, tuan". Kenan "Tidak apa-apa Sinem. Biar aku yang membantunya. Ini CD apa ya?". Seyda "Itu CD kartun tuan, saya bermaksud ingin menontonnya bersama Tugce". Tugce "Biar saja kak. aku mau bersama ayah (Kenan)". Seyda "Jangan sayang, tuan Kenan pasti sedang banyak pekerjaan". Lalu Seyda mengajak Tugce kembali ke kamar bersamanya. 

Arzu "Ada apa? Apa kalian terkejut?". Veysel "Ada apa nyonya besar? bukankah hari ini hari raya". 

Pelin mengajak Salim pulang bersamanya. Salim "Kenapa bersamaku?". Pelin "iya, kan aku diundang makan malam dirumahmu". Salim "Tidak, aku disini saja ". Pelin berkata dalam hati "Kau bisa saja dekat dengan anaknya, Zeynep tapi aku dekat dengan ibunya". 

Seyda mencari cara untuk mengalihkan Tugce agar dia bisa mengambil CD itu terlebih dahulu. Seyda meminta Tugce konsentrasi dengan permainan nya, Tugce mengalihkan pandangannya, Seyda langsung mengambil CD itu dan menyimpannya disaku. Setelah itu, Seyda baru lah memberi laptop itu ke Tugce. 

Arzu meminta Veysel berhenti bermain-main dengannya. Arzu "Berhenti bermain-main Veysel. Berikan padaku rekaman itu". Veysel "Arzu, maksud kau apa?". Arzu "Berhenti berpura-pura Veysel, kau menyimpan rekaman itu dan bermaksud untuk mengancamku dengan itu. Kau tidak akan mendapatkan uang sama sekali". Veysel "Jangan macam-macam Arzu. Rekaman apa yang kau maksud itu. Apa isi rekaman yang kau sebut tadi?". Veysel berpura-pura tidak tau mengenai rekaman itu, Veysel meminta Murat mengunci pintunya, lalu memegangi Arzu dan mengancamnya. Arzu ketakutan dengan sikap Veysel yang seolah tidak tau apa-apa mengenai rekaman itu. Arzu lalu dibebaskan oleh Veysel dan pergi dari tempat Veysel berada. Arzu "Kau sangat kejam, semoga Allah membalas semua perlakuan kalian padaku". 

Tugce akhirnya menuruti saran Seyda untuk tidur. Setelah Tugce tertidur, Seyda ingin menonton kembali rekaman itu, tiba-tiba Ipek muncul. Seyda terkejut, melihat Tugce tertidur, Ipek segera pergi. Seyda memutuskan untuk menonton rekaman itu kembali nanti malam. 

Veysel memanggil Gonca setelah Arzu pergi. Gonca "Jika CD itu tidak ada ditangan Arzu, jadi dengan siapa CD itu berada". Veysel "Tidak usah pura-pura lagi Gonca". Gonca "Aku tidak bohong. CD itu memang hilang". Veysel "Kalau begitu, kau tanya saja pada orang yang berada dirumah itu satu per satu". Gonca "Tidak, aku tidak mungkin pulang. aku pergi tanpa memberitahu Arzu. Jika aku kembali, Arzu pasti akan membunuhku". 

Arzu menyiapkan baju untuk dikenakan oleh Kenan saat makan malam. Kenan "Kita tidak perlu memakai baju resmi seperti ini, seperti mau kemana saja". Arzu "Tidak apa sayang. Tamu kita adalah tamu spesial. Pelin adalah orang penting untuk Salim. Ibu pun menyukainya". Kenan "Jika alasan kalian mengundang Pelin makan malam disini hanya untuk merencanakan sesuatu pada Salim, aku adalah orang pertama yang akan menentang kalian". Kenan "Aku tidak akan membiarkan kejadian masa lalu terulang kembali dirumah ini, ingat itu". Tiba-tiba handphone Arzu berbunyi, Arzu "Darimana saja kau Gonca? Hebat sekali, handphonemu tidak aktif dan kau menghilang begitu saja". Gonca "Maaf nyonya. Aku tiba-tiba pergi, bibiku masuk rumah sakit. aku berada dirumah sakit saat ini, malam ini aku memutuskan untuk menemani bibiku dirumah sakit". Arzu "Ya sudah kalau begitu, lain kali kau harus memberitahuku dulu jika ingin pergi". Gonca "baik nyonya, terima kasih". Kenan "Ada apa?". Arzu "Tidak, Gonca meminta izin menemani bibinya dirumah sakit".

Veysel dan Murat tertawa, Veysel "Begitu seharusnya, kau harus bisa beralasan sedikit". Gonca "Semoga saja dia percaya". Veysel dan Murat kembali tertawa, Murat memuji akting Veysel yang pandai seperti aktor. Gonca "Kalian seperti orang tidak waras". Veysel "Santai sedikit Gonca, kau terlalu serius". Gonca "CD nya sudah hilang. Tidak tau ada sama siapa saat ini". Veysel dan Murat kembali tertawa.

Malam hari, Aliye dan Arzu menunggu kedatangan Pelin. Selang beberapa saat, Pelin tiba dirumah Kenan. Pelin disambut oleh Aliye dan Arzu. Aliye "Aku pikir kamu tidak datang, Pelin". Pelin "Aku pasti datang. Lagipula ada yang ingin aku sampaikan pada nyonya". 

Zeynep menceritakan kejadian hari itu pada Melek. Bagaimana saat Zeynep mengembalikan cincin dari Salim kemudian Salim tetap saja mengejarnya dan menemukannya.

Aliye "Apa yang kau maksud Pelin?". Pelin "Aku melihat Salim membantu Zeynep menjadi pelayan di cafe". Aliye "Lihatlah apa yang gadis itu lakukan pada anakku". Tiba-tiba Ipek muncul, menyapa mereka, disusul Kenan juga menyapa mereka. Makanan sudah siap, mereka menuju ke meja makan karena makanan sudah siap.

Zeynep "Kau masak makanan yang enak lagi Melek". Melek "Terimakasih Zeynep, aku sengaja memasak ini, lagipula aku mengundang tuan Melih untuk makan bersama kita". Zeynep "Bagaimana pun tuan Melih sangat baik". Melek "Kalau dipikir-pikir, apa pun yang kita lakukan belum bisa membalas kebaikan tuan Melih pada kita". 

Keluarga Kenan berkumpul untuk menikmati makan malam. Mereka berbincang-bincang mengenai kehidupan Pelin. Aliye dan Arzu tampak antusias mendengar cerita Pelin. Kelanjutannya...
Disqus Comments